Aktisipasi Invasi China, Taiwan Gelar Latihan Militer Tandingan

Bisnis.com,08 Agt 2022, 16:49 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Bendera Taiwan terlihat saat latihan Angkatan Laut menjelang Tahun Baru Imlek di Kaohsiung, Taiwan, 27 Januari 2021./Antara

Bisnis.com, JAKARTA—Tensi antara China dan Taiwan terus meningkat. Kabar terbaru, untuk mengantisipasi invasi dari saudara tuanya, Taiwan akan mengadakan latihan militer.

Negara pulau itu hidup di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China, yang melihatnya sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direbut suatu hari nanti dengan paksa jika perlu.

Pasukan pulau itu akan mengadakan latihan anti-pendaratan di daerah paling selatan Pingtung pada hari Selasa dan Kamis, menurut tentara Taiwan.

"Kami akan berlatih gerakan balasan terhadap simulasi serangan musuh di Taiwan," ujar Lou Woei-jye, juru bicara Korps Angkatan Darat Kedelapan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (8/8/2022).

Lalu lintas udara di sekitar Taiwan kembali normal meskipun ada latihan baru China. Latihan itu akan mencakup pengerahan ratusan tentara dan sekitar 40 senjata howitzer, kata pihak militer.

Menentang seruan untuk mengakhiri hari latihan militer yang mengelilingi pulau itu, Beijing melanjutkan latihan udara dan laut bersama pada hari Senin setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke Taipei minggu lalu.

Lou mengatakan latihan militer Taiwan sudah dijadwalkan dan tidak diadakan sebagai tanggapan atas latihan China.

Pulau itu secara rutin menggelar latihan militer yang mensimulasikan invasi China dan bulan lalu mempraktikkan serangan balasan dari laut dalam "operasi intersepsi bersama" sebagai bagian dari latihan tahunan terbesarnya.

Latihan perang terbaru datang setelah China dituduh mensimulasikan blokade dan invasi ke Taiwan dalam latihannya dalam beberapa hari terakhir.

Latihan-latihan itu diperkirakan akan berakhir pada hari Minggu, tetapi China pada hari Senin mengatakan bahwa latihan militer itu sedang berlangsung.

Beijing marah akibat perjalanan Pelosi, pejabat AS terpilih dengan peringkat tertinggi untuk mengunjungi Taiwan dalam beberapa dekade, menghentikan serangkaian pembicaraan dan perjanjian kerja sama dengan Washington, terutama tentang perubahan iklim dan pertahanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini