Bisnis.com, Jakarta – Di kalangan investor ritel, PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) kini memang acap dikenal sebagai emiten andalan investor senior Lo Kheng Hong. Namun, terlepas dari label itu, emiten produsen ban ini sebenarnya sudah malang melintang menyesap asam garam di pasar modal.
Perusahaan rintisan eks obligor BLBI Sjamsul Nursalim ini pertama kali berdiri dengan nama Pabrik Karet Hok Thay Hin, tertanggal 24 Agustus 1951. Sekitar 10 tahun sejak berdiri, barulah perusahaan ganti nama menjadi Gajah Tunggal, sebelum akhirnya terjun ke lantai bursa sebagai emiten pada 1990, atau sekitar 39 tahun sejak dilahirkan.
Dalam perjalannya, GJTL juga beberapa kali berusaha memperbesar skala bisnisnya lewat penggalangan dana lewat penerbitan saham dengan hak memesan efek alias rights issue. Salah satu rights issue bersejarah yang pernah dilakukan perseroan adalah pada 1996, atau sekitar 26 tahun silam.