Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) alias pinjaman online klaster multiguna PT Astra Welab Digital Arta (Maucash) berencana memperluas kemitraan dengan lembaga keuangan, demi pemenuhan aturan terbaru dari otoritas.
Presiden Direktur Maucash Rina Apriana mengungkap bahwa dari semua ketentuan dalam lewat POJK No. 10/2022, salah satu yang masih dalam proses pemenuhan oleh pihaknya, yaitu soal batasan lender institusi dominan atau biasa disebut super lender.
"Aturan sudah keluar dengan sebelumnya telah didiskusikan bersama pelaku industri. Jadi Maucash pun akan support untuk memenuhi beberapa poin aturan baru. Salah satunya memang terkait pembatasan lender, ya," ujarnya ketika ketika ditemui selepas acara di Menara Astra, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022).
Sekadar informasi, aturan baru membatasi super lender maksimal 25 persen dari posisi pendanaan setiap akhir bulan. Namun, lender institusi berlisensi lembaga keuangan di bawah pengawasan OJK bisa mengambil porsi hingga 75 persen dari total pendanaan platform setiap bulan.
"Kami akan coba penuhi semua aturan, dan kami tidak ada masalah. Termasuk soal lender, karena lembaga keuangan bisa mengambil porsi sampai 75 persen, kami akan ke arah sana. Kami akan coba bekerja sama dengan lebih banyak lembaga keuangan," tambahnya.
Adapun, aturan lain seperti ekuitas minimal, Rina mengungkap Grup Astra selaku entitas induk terus mendukung Maucash, sehingga pemenuhannya tak jadi soal.
Selain itu, terkait tingkat kesehatan keuangan, Rina menekankan bahwa Maucash pun tidak ada masalah karena telah mampu menorehkan laba bersih positif, setidaknya pada kinerja sepanjang tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan Maucash periode 2021, total aset tercatat tumbuh 21,7 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp190,2 miliar. Jumlah ekuitas Rp114,1 miliar, sementara liabilitas Rp76,09 miliar.
Adapun, dari sisi kinerja laba-rugi, Maucash tercatat telah berbalik cuan walaupun belum signifikan, tepatnya dengan laba bersih Rp658 juta dari tahun sebelumnya minus Rp90,3 miliar.
Hal ini terutama disumbang kinerja pendapatan yang naik dari Rp76,25 miliar pada 2020 menjadi Rp219,95 miliar pada 2021. Sementara itu, total aset Maucash juga naik dari Rp156,2 miliar menjadi Rp190,2 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Marketing Officer (CMO) Maucash Indra Suryawan menambahkan bahwa sampai semester I/2022 pun kinerja pihaknya masih terus berada dalam jalur pertumbuhan, di mana penyaluran pinjaman tercatat tumbuh 130 persen yoy menjadi Rp733 miliar dari Rp318 miliar pada periode sama tahun lalu.
"Jumlah penyaluran pinjaman multiguna kami sepanjang per Juni 2022 sekitar Rp550 miliar atau tumbuh 79 persen [yoy]. Adapun, dari penyaluran pinjaman produktif, kami tumbuh lebih kencang lagi, dari tahun lalu hanya Rp16 miliar, sekarang Rp175 miliar. Jadi kami juga merealisasikan amanat OJK untuk memperbesar porsi pinjaman ke segmen produktif," tambahnya.
Indra menjelaskan pembiayaan multiguna meningkat ditopang jumlah pengguna yang tumbuh 177 persen yoy ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sementara pinjaman segmen produktif, salah satunya ditopang kolaborasi dengan sesama anak usaha ekosistem Astra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel