Ekspor dan Konsumsi Rumah Tangga Dorong Pemulihan Ekonomi di Jateng

Bisnis.com,09 Agt 2022, 15:16 WIB
Penulis: M Faisal Nur Ikhsan
Foto udara kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah./Antara-Aji Styawan

Bisnis.com, SEMARANG — Pemulihan ekonomi Jawa Tengah pada Kuartal II/2022 berlangsung lebih kuat. Laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dilaporkan mencapai 5,66 persen secara year-on-year. Hal tersebut melampaui kinerja nasional yang hanya 5,44 persen.

"Berdasarkan sisi pengeluaran, sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah berasal dari konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri. Sementara dari sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan terbesar Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah berasal dari lapangan usaha transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta pertanian," jelas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra, Selasa (9/8/2022).

Rahmat menjelaskan bahwa dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah dan investasi di Jawa Tengah masih mengalami kontraksi. Sementara itu, konsumsi rumah tangga dilaporkan mengalami pertumbuhan hingga 6,14 persen secara year-on-year.

"Perbaikan konsumsi rumah tangga seiring dengan peningkatan konsumsi pada periode bulan puasa dan Idulfitri, liburan sekolah, dan peningkatan mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM," jelas Rahmat dalam siaran pers yang diterima Bisnis.

Rahmat menambahkan bahwa laju pemulihan ekonomi di Jawa Tengah masih bakal terus berlanjut. Namun demikian, ada sejumlah tantangan yang diproyeksikan bakal mengganggu kinerja pemulihan ekonomi. Misalnya saja kebijakan proteksionisme yang diambil sejumlah negara produsen pangan dan pupuk, kinerja ekspor yang masih tertahan, hingga kenaikan harga energi dan pangan di tingkat global.

"Sejalan dengan moderasi perekonomian global tersebut, permintaan eksternal diperkirakan lebih rendah sehingga sumber pemulihan perekonomian lebih ditopang oleh permintaan domestik," jelas Rahmat.

Untuk menjaga momentum pemulihan tersebut, Rahmat menyebut ada beberapa langkah strategis yang bisa dijalankan. Misalnya dengan menarik investor untuk bisa merelokasi industrinya di kawasan-kawasan industri yang dimiliki Jawa Tengah. Peran stimulus fiskal dan realisasi program pemerintah juga akan berkontribusi positif bagi pemulihan ekonomi di Jawa Tengah.

"Untuk melanjutkan tren pemulihan ekonomi Jawa Tengah yang berkesinambungan, diperlukan langkah nyata dan sinergi kebijakan dalam mempertahankan produktivitas sektor-sektor utama dan menjaga iklim investasi tetap kondusif," jelas Rahmat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini