Bisnis.com, JAKARTA - Emiten sektor pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) mengakui bahwa kinerja sepanjang paruh pertama periode 2022 banyak disumbangkan produk pembiayaan multiguna.
Direktur Bisnis Mandala Multifinance Christel Lasmana menjelaskan bahwa penyaluran pembiayaan sepanjang semester I/2022 mencapai Rp2,8 triliun atau masih tercatat naik. Namun, masih terbilang jauh dari target tahunan dipatok mampu mencapai Rp6,8 triliun.
"Kondisi keterbatasan stok unit sepeda motor membuat kami harus mendorong lebih agresif untuk pembiayaan multiguna. Jadi, meskipun ada hambatan jumlah pembiayaan masih mengalami kenaikan," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Selasa (9/8/2022).
Christel sempat mengungkap inisiatif digital lewat platform Mantis menjadi penyelamat kinerja pada semester I/2022 ini, sebab secara nyata membuat lini bisnis pembiayaan multiguna secara daring makin optimal, terutama dari segmen debitur di wilayah luar Pulau Jawa.
Terkini, total aset MFIN per Juni 2022 triliun tampak masih mampu tumbuh dua digit, tepatnya 12 persen (year-to-date/ytd) menjadi Rp6 triliun dari tutup buku 2021 senilai Rp5,3 triliun.
Komponen aset piutang pembiayaan pun tercatat naik menjadi Rp4,88 triliun ketimbang akhir 2021 senilai Rp4,43 triliun.
Adapun, laba bersih MFIN pun tumbuh 66 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp314,8 miliar per Juni 2022 ketimbang periode sama tahun sebelumnya senilai Rp189,2 miliar.
Kinerja laba-rugi terdorong kenaikan total pendapatan menjadi Rp1,05 triliun ketimbang paruh tahun lalu Rp828 miliar. Pertumbuhan pendapatan pun lebih besar dari kenaikan beban yang menjadi Rp649,6 miliar dari sebelumnya Rp586,7 miliar.
"Kolektibilitas piutang yang lebih stabil sejak awal 2022 ini membawa kinerja pendapatan lebih baik. Selain itu, produk pembiayaan multiguna juga mendorong peningkatan laba," tutupnya.
Sebagai informasi, Mandala Finance berdiri pada 21 Juli 1997 sebagai perusahaan pembiayaan yang berfokus pada bisnis pembiayaan sepeda motor, elektronik, furnitur, dan pembiayaan multiguna lainnya. Lini bisnis pembiayaan sepeda motor yang diakomodasi Mandala merupakan unit baru dan bekas semua merek.
Mandala Finance berproses membangun 500 jaringan offline di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, hingga Papua, serta jaringan online melalui aplikasi Mantis. Namun, pangsa pasar terbesar Mandala justru berada di kawasan Indonesia Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel