Bisnis.com, JAKARTA – Perjalanan PT Indosat Tbk. (ISAT) untuk kemudian tampil sebagai pemain raksasa di industri telekomunikasi dalam negeri tidak mudah. Perusahaan operator seluler yang dibeli Presiden Soeharto dari ITT ini sempat mengalami lika-liku berat, salah satunya tatkala mereka terpaksa melepas kepemilikan atas PT Telkomsel.
Sekarang, publik memang mengenal Telkomsel sebagai entitas anak BUMN PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk. (TLKM). Namun, sebelum berada di bawah kontrol TLKM, Telkomsel mulanya sempat dimiliki ISAT dengan porsi dominan 51 persen.
Bila dirunut mundur, awal mula lepasnya kendali ISAT terjadi pada akhir 90an. Dengan dasar rencana pengembangan pelayanan, saat itu ISAT mesti mengurangi kepemilikannya sebesar 16 persen, alias jadi 35 persen saja. Usai transaksi ini, saham paling besar kemudian digenggam TLKM (42,72 persen), disusul KPN Belanda (17,2 persen) dan Setdco Mega Asia (sekitar 5 persen).