Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI memperkuat segmen bisnisnya dengan menggarap salah satu organisasi muslim di Indonesia, PP Muhammadiyah.
Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan pihaknya masuk ke Muhammadiyah untuk membantu pelaku UMKM yang ada di bawah naungan organisasi kemasyarakatan ini agar bisa naik kelas (upscale). Termasuk menumbuhkan minat masyarakat yang ingin menjadi wirausaha.
Hery menyampaikan bahwa BSI selalu terbuka untuk bekerja sama dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusivitas dengan Muhammadiyah sebagai mitra strategis. Organisasi yang berdiri sejak 1912 itu merupakan salah satu lembaga yang memiliki berbagai jenis usaha, mulai dari masjid, sekolah, universitas, hingga rumah sakit.
Emiten bersandi saham BRIS itu percaya bahwa sinergi dengan organisasi Islam terbesar di Indonesia, yakni Persyarikatan Muhammadiyah dapat mengakselerasi literasi keuangan.
“Kami berharap sinergi dengan PP Muhammadiyah ini akan terus berlanjut sehingga peran BSI dapat memberikan manfaat seluas-luasnya bagi kebangkitan umat melalui optimalisasi implementasi ekonomi keumatan yakni ekonomi syariah,” ujar Hery dalam keterangan tertulis, Kamis (11/8/2022)
Dalam kerja sama ini, terdapat beberapa poin antara lain adalah pelayanan cash management mencakup solusi pengelolaan likuiditas dan solusi penerimaan/tagihan.
Selain itu, kerja sama antara BSI dan PP Muhammadiyah juga memberikan solusi pembayaran/pengeluaran, solusi digitalisasi transaksi, termasuk layanan virtual account yang memudahkan, dan layanan Ziswaf.
Hery mengungkapkan pemanfaatan produk-produk dana dan pemanfaatan produk-produk pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah dari BSI untuk pengembangan usaha PP Muhammadiyah, serta mendukung kelancaran pengembangan amal usaha Muhammadiyah.
“BSI dan Muhammadiyah juga berkolaborasi untuk pengembangan kemandirian ummah di antaranya pengembangan komunitas usaha mikro kecil dan menengah melalui kerjasama pelatihan, workshop pengembangan ekonomi berbasis syariah, pengembangan masjid dan kegiatan sosial lainnya,” terangnya.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan kerja sama antara PP Muhammadiyah dan BSI bisa membuat roda perekonomian umat berjalan lebih progresif. Setidaknya ada 2 hal yang menjadi perhatian. Pertama, adalah bagaimana Muhammadiyah dan BSI bisa meningkatkan dan mempercepat kekuatan ekonomi umat.
Haedar menjelaskan Muhammadiyah memiliki usaha yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi yang berbasis amal. Artinya, keuntungan dimanfaatkan untuk kepentingan pemberdayaan dan kemajuan masyarakat.
Dia melanjutkan, ke depan harus ada langkah yang lebih progresif yang membuat usaha semakin produktif dan memberikan manfaat bagi umat dan bangsa.
“Kerja sama ini diharapkan semakin memperkuat kita untuk menjadi kekuatan umat, progresif dan inti kebangkitan ekonomi umat Islam. Kerja sama ini merupakan instrumen untuk mempercepat dan memasifkan gerakan itu, sehingga ke depan Muhammadiyah bisa menjadi kekuatan umat,” ungkapnya.
Kedua, lanjut Haedar, BSI harus bisa memanfaatkan potensi besar umat Islam untuk bisa meningkatkan kesejahteraan umat. Menurutnya, saat ini umat Islam di Indonesia masih menjadi konsumen dan belum menjadi pelaku kegiatan ekonomi.
“Kita harus bisa mengangkat dari saudara menjadi saudagar,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel