Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyebutkan mampu meningkatkan porsi bisnis treasury dari tahun ke tahun.
SEVP Treasury dan Global Services BRI Achmad Royadi mengatakan bisnis treasury BRI yang porsinya terus meningkat telah mampu menopang total fee dan pendapatan operasional.
Pada 2018, sumbangsih treasury BRI naik menjadi Rp1,51 triliun dengan total fee dan pendapatan operasional lainnya yang mencapai Rp22,7 triliun. Pada 2019 nilainya mencapai Rp1,69 triliun dari total Rp27,5 triliun.
Kemudian pada 2020 bisnis treasury berkontribusi mencapai Rp4,05 triliun dari total fee dan pendapatan operasional lainnya yang sebesar Rp28,43 triliun. Selanjutnya, pada paruh pertama 2021 nilainya mencapai Rp2,66 triliun dari total Rp16,3 triliun.
“Bisnis treasury saat itu berkontribusi sebesar Rp4,92 triliun atau sebesar 15,19 persen pada fee dan pendapatan operasional lainnya sepanjang 2021 sebesar Rp32,40 triliun,” kata Achmad dalam siaran pers, Jumat (12/8/2022).
Sepanjang di semester I/2022, BRI bersama anak usaha menyalurkan kredit sebesar Rp1.104,79 triliun atau naik 8,75 persen yoy.
Penyaluran kredit kepada seluruh segmen pinjaman tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama adalah segmen mikro yang naik 15,07 persen yoy. Menyusul kredit konsumer juga tumbuh 5,27 persen yoy, korporasi naik 3,76 persen yoy, serta segmen kecil dan menengah bertambah 2,71 persen yoy.
Adapun, portofolio kredit UMKM perseroan tumbuh 9,81 persen yoy. Dari sisi penghimpunan dana masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK), BRI mencatatkan pertumbuhan 3,70 persen yoy, menjadi Rp1.136,98 triliun, dengan penopang utama giro dan tabungan yang tumbuh 13,38 persen yoy.
Alhasil, rasio dana murah atau current account savings accounts (CASA) bank naik menjadi 65,12 persen. Secara konsolidasi, tingkat pengembalian berdasarkan ekuitas atau return on equity (ROE) per Juni 2022 sebesar 17,48 persen atau naik dari sebelumnya 10,98 persen. Sementara itu, rasio tingkat pengembalian berdasarkan aset atau return on asset (ROA) secara konsolidasian tercatat 3 persen, naik dibandingkan kuartal II/2021 sebesar 1,61 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel