Bukti Keganasan Kim Jong-un: Lempar Pamannya ke Kandang Berisi 120 Anjing Lapar

Bisnis.com,14 Agt 2022, 10:07 WIB
Penulis: Hesti Puji Lestari

Bisnis.com, SOLO - Kim Jong-un memang dikenal sebagai pemimpin yang supertega. Ia bahkan pernah melempar pamannya ke kandang yang berisi 120 anjing lapar.

Kejadian ini terjadi pada Desember 2013 lalu alias hampir satu dekade. Ialah Jang Song-thaek yang dieksekusi pada Desember 2013 karena dicap sebagai pengkhianat oleh Kim.

Dilansir dari The Guardian, Jang adalah salah satu orang paling berkuasa di Korea Utara yang dituduh merencanakan kudeta untuk menggulingkan Kim. 

Berdasarkan laporan media Korea Utara, paman Kim itu digambarkan sebagai "sampah manusia yang tercela, lebih buruk dari seekor anjing". 

Sebuah pengadilan militer khusus menyatakan dia bersalah atas pengkhianatan dan dicopot dari semua posisi yang dipegangnya di pemerintahan. 

Dalam dugaan pengakuannya, Jang yang saat itu berusia 60 tahun mengakui bahwa ia memiliki rencana untuk menjadi perdana menteri jika ekonomi Korea Utara runtuh. 

Dia dilaporkan berusaha untuk mengacaukan negara dengan memicu ketidakpuasan di kalangan militer sebagai sarana untuk melancarkan kudeta menggunakan kekayaan yang diperoleh secara tidak sah.

Tidak diketahui bagaimana eksekusi kejam itu dilakukan, namun Kim Jong-un disebut telah dengan tega melemparkan pamannya ke kandang yang berisi 120 anjing lapar.

Sumber yang memiliki hubungan dekat dengan Partai Komunis China yang berkuasa menyatakan bahwa Jang ditelanjangi, dilemparkan ke dalam sangkar dan dimakan hidup-hidup oleh anjing-anjing yang rakus. 

Surat kabar yang didukung negara China, Wen Wei Po, mengatakan sekitar 300 pejabat pemerintah dan militer menyaksikan eksekusi tersebut.

Memang, Kim Jon-un sangat kejam dan tak pilih kasih. Siapapun yang berupaya melakukan pemberontakan, versinya, akan mendapat hukuman yang setimpal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hesti Puji Lestari
Terkini