BRI (BBRI) Pilih Strategi Hybrid di Era Transformasi Digital Perbankan

Bisnis.com,14 Agt 2022, 11:02 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Seorang sopir angkot rute Pasar Baru-Pasar Raya Padang memandu penumpang membayar ongkos menggunakan QRIS./ Antara - Ikhwan Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah era transformasi digital, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) memutuskan untuk mengimplementasikan konsep hybrid bank agar mampu melayani seluruh lapisan masyarakat.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya berupaya keras mengajarkan masyarakat untuk masuk ke dalam ekosistem keuangan dengan berbagai cara. Untuk itu, perseroan tidak hanya melayani masyarakat dengan digital tetapi juga dengan layanan luring.

“Oleh karena itu strategi hybrid bank yang paling tepat bagi BRI. Tidak melulu digital, tapi tidak juga melulu konvensional. Bahwa nanti masyarakat bertransformasi menjadi masyarakat digital, kami siapkan dengan digital banking,” ujarnya dalam siaran pers dikutip Minggu (14/8/2022).

Baca Juga : Anak Pemilik BCA (BBCA) Armand Hartono Bicara Bank Digital & Kantor Cabang

Berdasarkan laporan keuangan BRI hingga akhir kuartal II/2022, kontribusi transaksi melalui layanan konvensional kantor hanya mencapai 1,9 persen dibandingkan dengan total transaksi.

Persentase itu berbanding jauh dengan kontribusi transaksi e-channel sebesar 98,1 persen, yang di dalamnya termasuk transaksi dari ATM, CDM, BRILink, BRImo dan internet banking.

Sunarso mengatakan untuk merealisasikan hybrid bank, BRI memiliki sumber daya yang sangat memadai. Hingga semester I/2022, perseroan memiliki branchless network melalui Agen BRILink sebanyak 570.000 di seluruh penjuru Tanah Air.

Adapun jumlah Agen BRILink sampai dengan akhir 2022 ditargetkan mencapai 600.000. Sementara itu, jumlah branch network BRI terus menurun. Per kuartal II/2022, jumlah kantor emiten bank berkode saham BBRI ini tercatat sebanyak 8.804 unit.  

Untuk memperkuat layanan, BRI juga menurunkan penyuluh digital ke desa-desa. Tugasnya, mengajari masyarakat membuka rekening secara digital dan bertransaksi secara digital. Selain itu juga mengajari masyarakat untuk menjaga rekeningnya dari kejahatan digital.

“Melalui strategi tersebut, BRI bisa menjangkau masyarakat terluar, tertinggal, dan terdepan yang kita sebut 3T. Kemudian yang paling penting adalah jangan tinggalkan masyarakat yang masih konvensional, tapi juga jangan antipati kepada masyarakat yang sudah bertransformasi menjadi masyarakat digital. Ini penting kami pastikan,” kata Sunarso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini