Bos Saratoga (SRTG) Sandiaga Uno Pernah Kena PHK saat Krisis 1998

Bisnis.com,18 Agt 2022, 11:21 WIB
Penulis: Dany Saputra
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno setelah melaksanakan salat Iduladha 1443 Hijriah, Minggu (10/7/2022) di Masjid Istiqlal, Jakarta./Bisnis-Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno bercerita pengalamannya saat mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ketika terjadi krisis sekitar 1997-1998 silam. Saat itu, Bos PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) itu ikut terdampak krisis keuangan Asia yang juga melanda Indonesia.

"Saya pernah terpuruk sebagai pengusaha secara kecelakaan, karena saya di-PHK 25 tahun lalu dari pekerjaan saya saat krisis," ujar Sandi pada webinar UMKM Go Digital: Optimasi Digitalisasi Agar Bisnis Terus Berinovasi, Kamis (18/8/2022).

Sandi lalu mengungkap bahwa tidak butuh waktu lama sebelum dia memulai usahanya sendiri dengan karyawan hanya berjumlah tiga orang.

Kini, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan saat ini sudah memiliki 30.000 karyawan yang bekerja di perusahaannya.

"Sekarang usaha saya tumbuh berkembang dan memberikan pekerjaan bagi 30.000 orang karyawan di seluruh Indonesia. Tantangan itu yang akan saya bawa ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," ujar Sandi yang resmi bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 2020 lalu.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, perusahaan Sandi yang termasyhur yakni Saratoga Investama Sedaya (SRTG). Emiten perusahaan investasi itu juga dimiliki oleh Edwin Soeryadjaya.

Pada semester I/2022, emiten yang menjadi investor di sejumlah emiten lain seperti TBIG, MDKA, dan MPMX tersebut mencatatkan peningkatan pendapatan dividen sebesar 58 persen yakni senilai Rp1,4 triliun dibandingkan semester I/2021 senilai Rp866 miliar.

Dengan demikian, net asset value (NAV) Saratoga pada paruh pertama 202w mencapai Rp60 triliun, tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 senilai Rp46,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini