Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. optimistis kredit pemilikan rumah (KPR) akan terus tumbuh hingga akhir 2022. Perusahaan berkode saham BNGA tersebut berharap KPR pada tahun ini dapat tumbuh pada kisaran 8-10 persen meskipun Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan KPR pada kuartal II/2022 lebih lambat dibandingkan awal tahun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan pertumbuhan KPR perseroan cenderung stabil hingga pertengahan 2022. Pada kuartal I/2022, KPR yang dibukukan CIMB Niaga tumbuh 9 persen yoy. Posisi pertumbuhan tersebut berhasil dipertahankan pada kuartal II/2022, yang juga mengalami pertumbuhan 9 persen yoy.
“Tidak ada penurunan dari sisi pertumbuhan [KPR],” kata Lani kepada Bisnis, Kamis (18/8/2022).
Lani melanjutkan adapun jika dilihat secara kuartalan (qtq) pada Juni 2022 tumbuh 2 persen. Pertumbuhan tersebut melandai jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan kuartal IV/2021, yang saat itu pertumbuhan qtq mencapai 5 persen.
Dia menuturkan kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pertumbuhan KPR terjaga konsisten, mengingat secara balance dari portofolio menjadi terus naik.
“Kami harapkan sampai akhir tahun KPR bisa tetap tumbuh di kisaran 8-10 persen,” kata Lani.
Sekadar informasi, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) dan entitas anak berhasil membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp2,56 triliun pada semester I/2022. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba CIMB Niaga naik 20,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp2,13 triliun.
Adapun, pertumbuhan laba ditopang oleh penurunan pendapatan bunga yang menjadi sebesar Rp9,27 triliun. Artinya, pendapatan bunga BNGA susut 1,6 persen (yoy) dari Rp9,42 triliun pada posisi Juni 2021.
Sementara itu, beban bunga juga tercatat menyusut 5 persen (yoy), dari Rp2,88 triliun menjadi Rp2,73 triliun. Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank CIMB Niaga secara konsolidasi menjadi Rp6,54 triliun. Masih secara konsolidasi, emiten bersandi saham BNGA ini juga telah menyalurkan kredit senilai Rp147,38 triliun.
Kredit tersebut naik 6,2 persen (yoy), dari semula bernilai Rp138,74 triliun per Juni 2021. Adapun, pembiayaan syariah juga mengalami pertumbuhan sebesar 22,2 persen (yoy) naik dari Rp34,61 triliun menjadi Rp42,31 triliun.
Dari sana, total aset yang dimiliki CIMB Niaga secara konsolidasi naik 7,6 persen (yoy), dari Rp288,93 triliun menjadi Rp310,98 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel