Bank Indonesia (BI) Laporkan Indikasi Kredit Korporasi Meningkat

Bisnis.com,19 Agt 2022, 20:44 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Karyawan keluar dari gedung Bank Indonesia di Jakarta./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia melaporkan permintaan pembiayaan baru korporasi pada Juli 2022 terindikasi meningkat. Hal tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 20,5 persen, lebih tinggi dari SBT Juni 2022 sebesar 16,4 persen.

Untuk diketahui, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) adalah perkalian antara saldo bersih dan bobot masing-masing sektor ekonomi. Saldo bersih dihitung dengan cara mengurangkan persentase responden yang menjawab 'naik' dengan persentase responden yang menjawab 'turun'. Bila hasilnya positif dapat diartikan ekspansi, sedangkan bila hasilnya negatif dapat diartikan kontraksi.

Dalam survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan Juli 2022 yang dirilis Bank Indonesia, Jumat (19/8/2022) disebutkan bahwa pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan permintaan pembiayaan untuk sektor pertanian, perdagangan dan reparasi mobil-motor.

“Peningkatakan permintaan untuk mendukung aktivitas operasional (77 persen), [termasuk] membayar kewajiban jatuh tempo (26,2 persen), mendukung pemulihan domestik (25,4 persen), dan mendukung aktivitas investasi (15,1 persen)” tergambarkan dalam laporan Bank Indonesia.

Lebih lanjut, mayoritas responden menyatakan pemenuhan pembiayaan masih berasal dari dana sendiri (58,7 persen), sementara itu pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas pelonggaran tarik dan pembiayaan dari perbankan masing-masing sebesar 9,5 persen dan 5,6 persen.

Pemenuhan pembiayaan dari perbankan menurun dibandingkan dengan Juni 2022 yang saat itu berada pada posisi 9,4 persen.

Pemilihan sumber pembiayaan tersebut dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan dalam memperoleh dana (77 persen), biaya (suku bunga) yang lebih murah (16,7 persen) dan optimalisasi fasilitas eksisting (14,3 persen).

Sekadar infomrasi, Survei Penawaran dan Permintaan Pembiayaan Perbankan dilaksanakan secara bulanan sejak Agustus 2020. Tujuan survei ini yaitu untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembiayaan (sisi permintaan) maupun penyalurannya (sisi penawaran).

Survei dilakukan kepada korporasi dan rumah tangga dari sisi permintaan dan perbankan dari sisi penawaran dengan cakupan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini