Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Faisal Rachman memperkirakan, Bank Indonesia (BI) masih tetap mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50 persen pada Agustus ini.
"Bulan ini masih akan flat," katanya kepada Bisnis, Minggu (21/8/2022).
Faisal menuturkan, nilai tukar rupiah membaik dari bulan lalu, core inflation juga masih terkendali dan hingga minggu kedua Agustus 2022 masih tercatat deflasi headline-nya.
Selain itu, neraca dagang juga masih mengalami surplus sebesar US$4,23 miliar pada Juli 2022, meskipun lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar US$5,15 miliar. Demikian pula current account dan balance of payment (BoP) juga tercatat surplus pada kuartal II/2022.
Meski demikian, dia melihat ada ruang bagi BI untuk menaikkan suku bunga ke depannya. Pasalnya, dia memperkirakan, ke depan inflasi diperkirakan naik, baik headline maupun core. Apalagi dengan adanya rencana pemerintah untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
"Kami lihat maksimal bisa sampai 75 basis poin (bps) ke 4,25 persen sampai dengan akhir tahun," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, BI dalam RDG pada 20-21 Juli 2022 memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan pada tingkat 3,5 persen pada Juli 2022.
Keputusan ini ini konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Adapun BI akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan pada Selasa (23/8/2022). Pengumuman hasil RDG dapat disaksikan melalui kanal media sosial Bank Indonesia pada pukul 14.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel