Ini Alasan BI Masih Tahan Suku Bunga Acuan di RDG Besok (23/8)

Bisnis.com,22 Agt 2022, 19:03 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Senin (25/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan 3,5 persen (BI7DRR) dengan mempertimbangkan tingkat inflasi inti yang masih terjaga pada tingkat yang rendah.

Pengumuman suku bunga acuan akan disampaikan pada konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) besok, Selasa (22/8/2022).

“Kami melihat masih akan ditahan. Balik lagi BI sekarang cenderung reaktif dibandingkan proaktif. Artinya BI menunggu sampai data-data yang dimonitor benar-benar sesuai harapan,” kata Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz kepada Bisnis, Senin (22/8/2022).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi inti pada Juli 2022 masih terkendali pada tingkat 2,86 persen secara tahunan.

Meskipun, inflasi pada Juli 2022 secara umum telah mencapai tingkat 4,94 persen secara tahunan.

“Kita tahu bahwa inflasi inti terakhir masih di bawah 3 persen, sehingga di meeting [RDG] besok besar peluangnya suku bunga acuan masih akan tetap di 3,5 persen,” jelasnya.

Faiz memperkirakan ruang kenaikan suku bunga acuan hingga akhir tahun masih sebesar 100 basis poin sejalan dengan inflasi yang diperkirakan terus meningkat ke depan, sejalan dengan menguatnya pemulihan ekonomi.

“Hanya masalah waktu untuk inflasi inti naik menimbang pertumbuhan ekonomi kita yang cukup robust,” kata dia.

Selain itu, dia rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi pun akan memberikan andil terhadap inflasi, termasuk ke inflasi pada komponen inti.

“Hal ini tidak hanya akan berdampak pada inflasi harga yang diatur pemerintah, tetapi juga ke inflasi inti sebagai dampak tidak langsungnya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini