Jokowi Beri Nama Indovac, Vaksin Covid-19 Produksi BUMN

Bisnis.com,22 Agt 2022, 15:10 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Jokowi Beri Nama Indovac, Vaksin Covid-19 Produksi BUMN. Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (paling kiri), Kepala BPOM RI Penny K Lukito, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dan Peneliti Undip Dr Yeti, melakukan konferensi pers dalam kick off uji klinis fase 3 Vaksin Covid-19 BUMN di Lab Sentral RSND UNDIP Semarang, Kamis (9/6/2022). (Bisnis/Alif N. R.)

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan telah memberikan nama Indovac, vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Bio Farma. 

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan bahwa Kepala Negara memberikan nama Indovac (Indonesia Vaccine) kepada vaksin yang diproduksi secara mandiri oleh anak bangsa tersebut.

"Kami tengah mengembangkan vaksin Covid-19, sementara ini namanya vaksin BUMN, tetapi sebulan lalu sudah dikasih nama oleh Presiden, namanya Indovac," katanya dalam acara Ngopi BUMN, Senin (22/8/2022).

Lebih lanjut, Honesti mengatakan bahwa vaksin ini akan memperoleh izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada awal September 2022.

Adapun, vaksin Indovac akan berbasis rekombinan, sebab pengembangan vaksin Covid-19 sendiri merupakan hasil kerja sama dengan Baylor University College of Medicine dalam penyediaan seed (15 persen) dan dikembangkan di Bio Farma (85 persen).

Honesti melanjutkan, proses uji klinis vaksin Indovac melibatkan sekitar 3.000 relawan, di mana saat ini perkembangan vaksin tersebut sedang dalam tahap uji klinis fase III.

Selain itu, dia menambahkan bahwa tujuan penggunaan vaksin BUMN atau Indovac akan ditujukan sebagai kuota bagi vaksinasi penguat (booster) dan vaksinasi anak baik primer maupun booster. 

Alasannya, jumlah suntikan kedua jenis ini masih minim dibandingkan dengan vaksin primer untuk dewasa. Sehingga, Indovac nantinya akan menjadi prioritas pemenuhan program pemerintah. 

"Untuk booster itu diutamakan untuk program pemerintah, dan nanti untuk vaksin boster dan vaksin akan, karena kan memang langka nih. Karena anak [dosis] primary ini juga masih sedikit, apalagi untuk yang booster," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini