Didukung Kanada, 12 Desa di Sumsel Terpilih untuk Mitigasi Dampak Perubahan Iklim

Bisnis.com,22 Agt 2022, 17:53 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Sejumlah masyarakat desa di Kabupaten Musi Banyuasin menyimak penjelasan tentang proyek Land4Lives yang fokus pada mitigas dampak perubahan iklim. /Istimewa

Bisnis.com, PALEMBANG – Sebanyak 12 desa di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin, Sumatra Selatan, terpilih menjadi lokasi untuk proyek mitigasi dampak perubahan iklim.

Proyek bertajuk lahan untuk kehidupan (Land4Lives) tersebut merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian PPN/Bappenas, dan Pemerintah Kanada, melalui Global Affairs Canada.

Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencana dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Litbang Kabupaten Banyuasin, Pipi Oktorini, mengatakan masyarakat paling terdampak dengan masalah kerentanan pangan dan perubahan iklim.

“Terutama masyarakat miskin, perempuan dan anak,” katanya, Senin (22/8/2022).

Pipi memaparkan terdapat enam desa yang masuk dalam proyek riset Land4Lives, di antaranya Desa Daya Murni, Jalur Mulya, Bringin Agung dan Ganesa Mukti.

Pihaknyaberharap masyarakat desa dapat mendukung kegiatan Land4Lives yang juga merupaan pemberdayaan masyarakat untuk lahan penghidupan.

Sementara itu Kepala KPH Lalan Mendis Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Salim Jundan, mengatakan masyarakat di desa tinggal menyiapkan lahan dan SDM untuk pelaksanaan proyek tersebut.

Adapun pelaksana aksi Land4Lives adalah World Agroforestry (ICRAF) Indonesia. Nantinya pemda dan masyarakat desa akan berkolaborasi dengan lembaga swadaya tersebut.

Peneliti senior ICRAF Indonesia, Gerhard Sabastian Manurung, mengatakan persetujuan dari desa merupakan tahap penting dalam pelaksanaan rencana kegiatan Land4Lives.

“Karena persetujuan ini adalah bukti penghormatan terhadap hak-hak masyakarat desa atas nasib mereka sendiri,” katanya.

Gerhard melanjutkan proyek itu dilaksanakan oleh ICRAF di tiga provinsi. Selain Sumsel, Land4Lives juga berlangsung di Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur.

Dia melanjutkan, 12 desa di Sumsel berada di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Lalan Mendis dan Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) Saleh-Sugihan. 

“Khusus di Sumsel, kegiatan juga akan berfokus pada mitigasi dampak perubahan iklim,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini