IHSG Ditutup Melemah, Saham-Saham Konglomerat Berguguran

Bisnis.com,22 Agt 2022, 15:27 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,90 persen atau 64,45 poin ke posisi 7.107,983 pada akhir perdagangan, Senin (22/8/2022). Sejumlah saham konglomerat pun anjlok.

Berdasarkan data RTI pukul 15.02 , ada 138 saham menguat, 399 saham melemah, dan 155 saham stagnan. IHSG hari ini membukukan kapitalisasi pasar senilai Rp9.304,23 triliun.

Emiten yang tercatat masuk dalam jajaran top gainers di tengah penurunan IHSG yaitu PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang menguat 27,95 persen ke posisi Rp206.

Saham PNBN, AHAP, BIMA, dan CENT menyusul di bawahnya dengan kenaikan di kisaran 14,12 persen hingga 22,36 persen.

Adapun emiten yang memimpin posisi top losers perdagangan hari ini yaitu PT Mahaka Media Tbk (ABBA) turun 6,90 persen menjadi Rp270. ABBA atau Grup Mahaka merupakan perushaan milik Erick Thohir.

Selanjutnya, ENRG, FREN, ASLC, dan ESSA menyusul dengan koreksi di rentang 6,67 persen hingga 6,90 persen. Saham ENRG terafiliasi Grup Bakrie, FREN masuk Grup Sinar Mas, sedangkan ASLC dan ESSA sebagian sahamnya dimiliki Grup Triputra.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam risetnya menuturkan, selama seminggu lalu IHSG menguat sebesar 0,17 persen. Kenaikan tersebut utamanya didorong oleh aksi beli investor asing yang membukukan net buy selama seminggu lalu sekitar Rp2,99 triliun.

Meski demikian, Edwin memperkirakan IHSG di awal pekan ini akan mengalami tekanan jual. Hal ini seiring cukup banyaknya sentimen negatif yang berkembang mulai dari turunnya Indeks DJIA sebesar turun 0,86 persen, serta melemahnya EIDO sebesar 1,05 persen.

"Pergerakan pasar juga dipengaruhi oleh sentimen akan dinaikkannya harga BBM pertalite dan solar dalam minggu ini serta sudah ditemukannya pertama kali penderita cacar monyet di Jakarta," katanya.

Secara terpisah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaksan IHSG saat ini masih berada dalam rentang konsolidasi wajar. Faktor kembali bergeraknya roda perekonomian yang tercermin dari rilis data perekonomian menunjukkan dalam jangka panjang masih akan terlihat kenaikan IHSG.

“IHSG akan didorong oleh kinerja emiten yang baik serta minat investor yang tercermin lewat capital inflow,” jelasnya dalam riset harian, Senin (22/8/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini