Kota Malang Antisipasi Banjir dengan Normalisasi Saluran

Bisnis.com,23 Agt 2022, 19:52 WIB
Penulis: Choirul Anam
Pengerukan sedimen saluran sekunder di Jl Letjen S Parman Kota Malang, Selasa (23/8/2022)./Istimewa

Bisnis.com, MALANG — Pemkot Malang mengintensifkan pengerukan saluran sekunder mencegah terjadinya banjir saat hujan turun saat musim penghujan.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, mengatakan seperti pengerukan sedimen di saluran sekunder di kawasan Jalan Letjen S Parman, sekitar 100 meter utara Hotel Atria, Purwantoro, merupakan lokasi ke-13 yang dikeruk.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari mitigasi bencana hidrometeorologi,” katanya, Selasa (23/8/2022).

Dia menargetkan pengangkutan sedimen dari saluran di Purwantoro ini rampung dalam tiga atau empat hari kedepan.

Dengan pengerukan sedimen tersebut, dia berharap, maka bisa mengurangi risiko genangan atau banjir di sekitar jalan S Parman yang cukup sering terjadi saat memasuki musim hujan.

Diah yang secara definitif menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Malang ini menambahkan bahwa rata-rata lokasi yang digarap satgas sudah cukup lama tidak tersentuh penanganan.

"Di Purwantoro ini belum pernah dikeruk. Makanya banyak juga ini perkiraan sedimen yang harus dinaikkan," ucapnya.

Sebelumnya satgas Pemkot Malang telah merampungkan penanganan di saluran sekitar Jalan Tenaga dan berhasil mengangkat lebih kurang 50 cm dalamnya atau sekitar 90 meter kubik sedimen.

Adapun total sedimen dan sampah yang sudah dikeruk dari ketigabelas lokasi lebih kurang mencapai 1.000 meter kubik dengan rata-rata kedalaman saluran yang berhasil dinormalisasi antara 80 s.d 130 centimeter.

Wali Kota Malang, Sutiaji, menegaskan aya meningkatkan kinerja dalam mengurangi risiko bencana seperti banjir dan genangan tentu memerlukan kesadaran bersama.

"Kami rencanakan tambah alat berat 2 unit pada P-APBD 2022 untuk mempercepat proses yang sekarang dilakukan DPUPRPKP. Tapi tentu butuh partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah dan sedimen ke sungai yang menjadi sumber kehidupan,” ucapnya.(K24)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini