Bisnis.com, JAKARTA — Aplikasi super atau super apps milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) diperkirakan meluncur pada September atau Oktober mendatang.
Direktur Teknologi Informasi dan Digital Bank BTN Andi Nirwoto menjelaskan bahwa aplikasi tersebut kini sudah mulai digunakan secara internal. Namun, emiten bank berkode saham BBTN ini masih menunggu perizinan dan terus berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kami punya target [peluncuran] di kisaran September atau Oktober 2022, tapi secara resmi kami sedang koordinasi dengan regulator karena secara total arsitekturnya berbeda sehingga di regulator masuk ke dalam perizinan baru,” ujarnya Selasa (24/8/2022).
Andi menjelaskan bahwa aplikasi super BBTN nantinya menawarkan banyak keunggulan yang mempermudah nasabah dalam proses pengajuan kredit pemilikan rumah (KPR) hingga kebutuhan pembiayaan untuk renovasi rumah.
Adapun, biaya pengembangan aplikasi super BBTN disebut tidak terlampau mahal. Andi memerinci biaya aplikasi tersebut bahkan kurang dari Rp10 miliar, tetapi karena ditambah dengan ongkos infrastruktur digital dan keamanan, biaya yang mesti dirogoh perseroan diperkirakan mencapai sekitar Rp50 miliar.
BBTN sepanjang tahun ini menetapkan biaya modal atau capital expenditure (Capex) untuk pengembangan teknologi informasi sebesar Rp400 miliar. Sampai dengan semester I/2022, perseroan sudah menggunakan 35 – 40 persen dari modal.
Sebelumnya, Andi mengatakan ada tiga kekuatan digitalisasi perbankan, yakni Sumber Daya Manusia (SDM), ekosistem, dan teknologi. BBTN akan mengombinasikan tiga hal tersebut dan membangun ekosistem bernama More Gets.
Ekosistem tersebut akan menghubungkan konsumen dengan ribuan pengembang. Dengan aplikasi super yang sedang dikembangkan tersebut, para nasabah nantinya bisa melakukan transaksi untuk membeli rumah ataupun melakukan pembayaran dan investasi.
Masih terkait dengan pengembangan teknologi informasi, BBTN baru saja menjalin kemitraan dalam penerapan teknologi komputasi awan dengan Google Cloud Indonesia melalui partner lokalnya, PT Multipolar Technology Tbk. (MPLT).
Andi mengatakan kemitraan ini merupakan bentuk inovasi layanan digital dalam meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan kenyamanan kepada nasabah dalam bertransaksi.
Dia menjelaskan teknologi cloud disebut mampu memberikan keunggulan berupa keandalan teknologi digital pada perusahaan, yang pada akhirnya mampu meningkatkan daya saing, serta kemampuan memberikan layanan terbaik untuk menggaet nasabah milenial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel