Benarkah Konsumsi Vitamin D dan Kalsium Berbarengan Picu Stroke?

Bisnis.com,25 Agt 2022, 17:50 WIB
Penulis: Widya Islamiati
Ilustrasi vitamin D/

Bisnis.com, JAKARTA - Mengonsumsi suplemen adalah acara yang ringkas dan praktis untuk mendapatkan manfaat vitamin dan mineral, di luar makanan.

Hal ini dikarenakan dalam satu butir suplemen bisa terkandung banyak vitamin sekaligus. Vitamin yang umumnya dikonsumsi dalam bentuk suplemen adalah kalsium dan vitamin D. Namun, beberapa kondisi justru malah membahayakan kondisi kesehatan tubuh.

Ekspress.co.uk menyebutkan bahwa ada sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada tahun 2019 menemukan, gabungan antara kalsium dan vitamin D dapat sebabkan aterosklerosis.

Aterosklerosis sendiri merupakan penyakit yang terjadi saat zat lemak menumpuk di arteri.

Jika aterosklerosis tidak diobati, penumpukan lemak itu kan menghalangi darah yang mengalir ke jantung ataupun otak. Hingga akhirnya menyebabkan stroke juga serangan jantung.

Seorang dokter yang memimpin penelitian di West Virginia University, dokter Safi Khan juga menyebutkan, “Kombinasi kalsium dengan vitamin D dikaitkan dengan risiko stroke yang tinggi,” ucapnya. Menurutnya suplemen lain tidak terlalu berdampak signifikan pada kematian ataupun penyakit kardiovaskular.

Penelitian yang melibatkan hampir satu juta orang itu mempelajari tentang pengaruh suplemen berbeda dan delapan diet berbeda terhadap kematian dan jantung dilakukan. Hal ini kemudian menemukan bahwa mengurangi garam dan makan asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan dapat mencegah penyakit jantung.

Dan penelitian itu menyimpulkan bahwa yang dapat melindungi dari stroke adalah asam folat. Namun, dalam penelitian ini ditemukan pula bahwa mengonsumsi kalsium dan vitamin D dapat meningkatkan risiko stroke hingga 17%.

Selain itu, penelitian ini juga mengungkapkan bahwa mengonsumsi suplemen nutri lainnya seperti vitamin B6, vitamin A, multivitamin, zat besi, antioksidan, serta intervensi diet seperti pengurangan asupan lemak tidak berdampak signifikan pada kematian atauoun hasil penyakit katdiovaskular.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini