Respons PDIP dan Golkar Soal Masyarakat Makin Apatis Terhadap Parpol

Bisnis.com,25 Agt 2022, 13:15 WIB
Penulis: Surya Dua Artha Simanjuntak
Duta LIPI untuk Informasi Ilmiah Rieke Diah Pitaloka memberikan sambutan pada rangkaian acara Pameran, Peluncuran Buku, dan Penyerahan Sertifikat "Memory of the World" (MoW) UNESCO 2017 di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Selasa (17/4/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Diah Pitaloka dan Politisi Partai Golkar Nurul Arifin kaget banyak masyarakat yang punya pandangan negatif tentang partai politik (parpol).

Hal itu diungkapkan dalam acara Persiapan Partai Politik Menjelaskan Pemilu 2024: Tantangan dan Peluang yang diselenggarakan secara virtual oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (25/8/2022).

Saat itu, pembawa acara menanyakan pandangan audiens tentang parpol. Hasilnya, banyak yang memandang parpol secara negatif, seperti: korupsi, pragmatis, nepotisme, gagal total, gombal, oligarki, pemborosan, dan sejenisnya.

"Kok imajinasi atau alam pikir tentang partai politik enggak ada yang positif ya kayaknya tadi. Gawat juga ini, yang ikut Pemilu soalnya parpol semua," ujar Diah Pitaloka, Kamis (25/8/2022).

Politisi PDIP asal Cilacap tersebut mengaku kaget dengan pandangan masyarakat. Meski begitu, dia menyadari bahkan opini masyarakat tentang demokrasi saat ini sedang tak baik.

Oleh sebab itu, Diah mengatakan pandangan negatif masyarakat tersebut harus dilihat dengan harapan masyarakat ke parpol, bukan sebaliknya.

"Itu juga harus terbaca juga sebagai harapan publik ke partai politik karena kekecewaan banyak kan, tapi saya berharap semangatnya masih ada," jelasnya.

Pandangan serupa juga disampaikan Nurul Arifin. Kader Golkar keturunan Belanda-Sunda tersebut juga kaget dengan pandangan negatif masyarakat.

"Saya agak kaget dan terus terus terang, jangan men-judge dulu partai politik," ungkap Nurul.

Meski begitu, dia menyarankan sebelum menilai parpol secara negatif, sebaiknya masyarakat masuk dulu ke parpol. Dengan begitu, menurutnya, masyarakat akan tahu seperti apa perjuangan para kader parpol.

Selain itu, Nurul juga minta pandangan negatif tersebut juga disertai penjelasan agar parpol juga dapat memperbaiki diri.

"Ada yang pertama yang membuat saya kaget itu ada gagal total, gagal totalnya itu di mana? Terus men-judge itu harus ada alasan, misalnya harus seperti apa?" ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini