Jelajah Agri Pupuk Kaltim 2022, Pupuk NPK Pelangi Terbukti Menguntungkan Petani Melon dan Semangka di Marangkayu

Bisnis.com,25 Agt 2022, 09:10 WIB
Penulis: M. Mutawallie Syarawie
Lahan pertanian milik Rudy Prambudidi Marangkayu, Kutai Kartanegara./JIBI-Tim Jelajah Agri Pupuk Kaltim

Bisnis.com, SAMARINDA—Penggunaan pupuk NPK Pelangi terbukti membuat petani semangka dan melon di Desa Sebuntal, Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, menjadi lebih untung.

Rudy Prambudi, pemilik lahan pertanian melon dan semangka asal Marangkayu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mengatakan sebelumnya dirinya dan petani yang terlibat di dalam kebun menggunakan petani merek lain. Namun, adanya peningkatan harga membuatnya harus memutar otak agar tidak terbebani biaya tinggi.

“Sempat khawatir juga kalau misalnya ganti produk pupuk malah enggak cocok. Kebetulan ada sosialisasi dari Pupuk Kaltim, dibuatkan demplot, dan kami pun mencoba. Ternyata cocok dan memuaskan,” terangnya.

Panen semangka dan melon pada tanah yang ia miliki dalam satu kali panen dapat mencapai 120 ton pada areal lahan seluas 6 hektare. Artinya, per hektare tanaman dapat memproduksi hingga 20 ton.

Rudy mengatakan produk Pupuk Kaltim lebih terjangkau bagi petani dengan hasil yang lebih baik. “Lebih hemat dibandingkan merk lain dan memberikan nutrisi slow release yang baik bagi tanaman,” tuturnya.

Rudy mengungkapkan bahwa  mendapatkan pupuk dari kios yang ada di sekitar, atau menghubungi pihak PKT secara langsung. Saat ini,  Rudy berhasil panen 100 ton per periode tanam di area seluas enam hektare. "Karena satu tahun 3 kali periode tanam berarti 300 ton," terangnya.

Bisnis Indonesia bersama Pupuk Kaltim menggelar Program Jelajah Agri yang akan mengeksplorasi Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan pada 22-25 Agustus 2022 untuk melihat langsung peran pupuk bagi industri agri. Program ini juga didukung oleh Toyota dan PT Transkon Jaya Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rachmad Subiyanto
Terkini