Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin kembali menegaskan bahwa rencana Bank Syariah Indonesia (BSI) mengakuisi BTN Syariah masih dalam pematangan.
"Sekali lagi, itu [proses akuisisi] masih dalam pembicaraan, nanti akhirnya seperti apa, itu nanti tunggu saja ya, bahwa memang wacananya [akuisisi] sudah ada, sedang digodok, seperti apa hasilnya nanti," katanya kepada wartawan di sela kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Teknologi Riau, Jumat (26/8/2022).
Meski begitu, Ma'ruf tidak memerinci sejauh mana pematangan rencana akuisisi tersebut, termasuk kendala yang terjadi di dalamnya.
Wapres melanjutkan bahwa alasan di balik rencana BSI mengakuisisi BTN Syariah adalah untuk mengonsolidasi bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
"Memang ada rencana tadinya itu kan untuk mempersedikit jumlah bank himbara, sehingga bank BTN itu syariahnya nanti diambil BSI, konvensionalnya diambil BNI, tetapi sekarang itu masih dalam tahap wacana itu," ungkap Ma'ruf.
Sekadar informasi, saat ini BSI juga sedang menunggu untuk mengubah status dari anak usaha BUMN menjadi bank BUMN. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI pada Mei 2022, seluruh pemegang saham telah sepakat pemerintah Indonesia memiliki saham Seri A Dwiwarna di perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel