Menimang Reksa Dana Pendapatan Tetap Setelah Bunga Acuan BI Hingga The The Fed Naik

Bisnis.com,29 Agt 2022, 12:35 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Warga mengakses informasi tentang reksa dana di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Reksa dana pendapatan tetap kini dapat menjadi opsi bagi investor seiring dengan tren penguatan imbal hasil (yield).

Laporan dari Infovesta Utama pada Senin (29/8/2022) menyebutkan, kinerja reksa dana pendapatan tetap selama periode 19 – 26 Agustus terpantau turun 0,06 persen. Adapun, secara year–to–date (ytd), reksa dana pendapatan tetap terpantau membukukan return 0,15 persen.

Infovesta menilai pasar obligasi masih bergerak fluktuatif seiring dengan sejumlah sentimen seperti kenaikan suku bunga The Fed dan rencana kenaikan harga BBM subsidi di Indonesia.

Meski demikian, Infovesta menyebutkan pelaku pasar masih melihat obligasi Indonesia cukup menarik. Hal tersebut seiring dengan terjaganya defisit fiskal APBN di tahun 2022 sesuai target pemerintah sebesar 4,5 persen yang ditopang oleh peningkatan penerimaan pajak.

“Selain itu, imbal hasil (yield) obligasi masih bergerak atraktif di sekitar 6,7 persen - 7,1 persen,” demikian kutipan laporan tersebut.

Di sisi lain, investor sebaiknya mewaspadai kenaikan Credit Default Swap (CDS) yang terjadi dalam sepekan terakhir. Hal tersebut merupakan dampak dari kenaikan suku bunga acuan, sehingga mendorong penyesuaian tingkat imbal hasil obligasi yang diinginkan investor. Infovesta menyebutkan investor dapat berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap seiring dengan yield yang mulai atraktif.

Meski demikian, investor disarankan untuk terus memantau perkembangan kondisi global, antara lain kenaikan suku bunga the Fed bulan depan, tren inflasi tinggi dan perlambatan perekonomian global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini