Bisnis.com, JAKARTA - Keterbatasan talenta digital di Tanah Air membuat perusahaan berani menawarkan upah besar kepada para pekerja yang memiliki skill digital. Jumlah gaji yang ditawarkan secara rata-rata di atas dua digit.
Direktur Utama PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) Kaspar Situmorang mengatakan perusahaan terus mencari talenta digital terbaik, untuk mengisi sejumlah posisi. Dua dari beberapa posisi tersebut, menawarkan gaji dengan upah belasan juta rupiah.
“Posisi tersebut adalah Digital Produk Manager dan AI Engineers itu yang sedang hot seats, atau yang sedang banyak dibutuhkan di industri perbankan. Bahkan di industri perbankan digital produk manager tidak harus dari perbankan aja. Banyak dari yang lain juga,” kata Kaspar dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) di Bandung, Selasa (30/8/2022).
Bagi digital produk manager yang berasal di luar industri perbankan, kata Kaspar, perseroan akan memberikan pelatihan dan mensertifikasi terlebih dahulu. Bank Raya memiliki dua pusat teknologi (tech center) yang siap membantu calon digital produk manager untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang digital.
Pusat teknologi Bank Raya satu terdapat di Yogyakarta dan satu lagi di India. Sementara itu spesifikasi khusus untuk kedua posisi tersebut adalah teknik fisika.
"Fresh graduate kami accept itu kurang lebih sekitar Rp12 juta—Rp18 juta untuk AI dan Digital Produk Manager," kata Kaspar.
Sementara itu, Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture and Community PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) Hikmatullah Insan Purnama mengatakan pada bagian telekomunikasi Telkom, tidak pernah mendapat gaji bulanan, tetapi dihitung per tahun sebesar Rp180 juta per tahun atau sekitar 15 juta per bulan.
“Pertama kali masuk totalnya Rp180 juta, dan di Telkom itu gajinyakan bukan 12 kali ya, tetapi 15 kali, 16, 17, dan totalnya rata-rata Rp180 juta per tahun,” kata Hikmatullah.
Adapun bagian digital, rata-rata gaji yang diberikan berbeda. Hal tersebut tidak terlepas dari sulitnya mencari talenta digital di era transformasi digital ini. Perusahaan-perusahaan sedang beralih ke digital, dan merangkul talenta digital sebanyak mungkin. Sehingga persaingan dalam mendapat talenta digital makin besar.
“Kami minta 1.000 pegawai dapat 400 saja sudah untung. Itu rate-nya agak berbeda dan sesuai dengan gaji-gaji orang di startup beda. Jadi agak berbeda regulasi untuk teman-teman digital,” kata Hikmatullah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel