Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Neo Commerce Tbk. atau BNC (BBYB) mengklaim pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income pada awal kuartal III/2022 mampu mendorong pendapatan perusahaan.
Sepanjang tahun berjalan, emiten bank berkode saham BBYB ini merilis Neo Emas, QRIS, Virtual Account (VA), dan Remittance yang disebut mampu membantu pertumbuhan pendapatan perusahaan. Kehadiran fitur dan layanan ini pun berimbas pada peningkatan indikator kinerja perseroan.
Pendapatan berbasis komisi, misalnya, tercatat mencapai Rp207,9 miliar per Juli 2022 atau tumbuh 18,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yakni Rp176,1 miliar. Jika dibandingkan dengan posisi Desember 2021, jumlah tersebut meningkat 69,38 persen.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan pertumbuhan fee based income tersebut merupakan cerminan hasil dari upaya perseroan dalam melengkapi layanan dan fitur di aplikasi neobank, yang hadir sejak tahun lalu.
“Sejak aplikasi neobank kami hadir di Maret tahun lalu, BNC terus menambah berbagai layanan dan fitur yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (30/8/2022).
Apalagi, saat ini pengguna neobank sudah dapat melakukan transaksi menggunakan QRIS, membeli dan menjual emas, melakukan pembayaran tagihan atau pembelian pulsa, mengajukan pinjaman secara daring dan beragam transaksi lainnya.
Sementara itu, peningkatan fee based income perseroan juga diikuti dengan kemampuan perseroan dalam mencetak pendapatan bunga bersih (net interest income/NII). Pada Juli 2022, BNC membukukan NII sebesar Rp702,5 miliar atau naik 122,4 persen secara year-to-date (ytd).
Hal itu kemudian membuat perseroan membukukan laba sebesar Rp4,5 miliar per Juli 2022. Pada bulan sebelumnya, BNC juga mencatatkan laba mencapai Rp5,6 miliar.
BNC secara bertahap juga menurunkan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dari level 156,75 persen per Juni 2022, menjadi sebesar 145,2 persen pada Juli 2022. Margin bunga bersih juga tumbuh secara bulanan menjadi 10,95 persen.
Perolehan dana pihak ketiga (DPK) perseroan pada Juli 2022 turut meningkat 4,5 persen secara bulanan menjadi Rp11,6 triliun. Adapun aset naik 6,26 persen menuju posisi Rp15,2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel