Bisnis.com, JAKARTA — Badan usaha milik negara (BUMN) memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi ekonomi digital di Tanah Air. Dengan fokus pada bisnis intinya masing-masing, perusahaan milik negara bahu membahu dalam mengoptimalkan ekonomi digital di Indonesia.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan perusahaan BUMN terus berupaya mengembangkan ekonomi digital sehingga dapat menjadi salah satu katalis dalam pertumbuhan ekonomi pada masa mendatang.
Langkah tersebut diharapkan dapat memfasilitasi para mahasiswa yang nantinya akan mengembangkan perusahaan rintisan dan membesarkannya hingga seperti Gojek, Tokopedia dan lain sebagainya.
Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan ekonomi digital dalam 5 tahun terakhir tumbuh eksponensial. Sudah mencapai angka US$44 miliar, yang didorong oleh tingginya transaksi di e-commerce.
“Transaksi e-commerce di Indonesia ini sudah sangat besar sekali mencapai Rp630 trililiun, dan pemain-pemain utama seperti GoTo, Tokopedia, dan Bukalapak menjadikan Indonesia sebagai dengan transaksi terbesar di Asia Tenggara,” kata Tiko dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus (BGTC) di Bandung, Selasa (30/8/2022).
Tidak hanya itu, lanjutnya, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 22 persen per tahun, maka nilai transaksi e-commerce diperkirakan mencapai US$324 miliar atau setara dengan 18 persen dari GDP Indonesia pada 2030.
Hal itu dapat terjadi karena adopsi masyarakat Indonesia terhadap digital sangat secepat dibandingkan dengan negara lain.
“Literasi digital masyarakat Indonesia berbeda dengan literasi keuangan. Lebih cepat literasi digital ternyata. Semua orang suka digital dari seluruh lapisan,” kata Tiko.
Tiko mengatakan tingginya literasi digital karena penetrasi internet terus meluas dari tahun ke tahun. Secara tidak sadar, jaringan 4G Indonesia sudah sangat baik dibandingkan dengan negara-negara lain.
Lebih lanjut, seiring dengan menyebarnya jaringan internet dan membaiknya kualitas data, transaksi digital pun makin menyebar ke sejumlah daerah, yang juga mendorong lahirnya beberapa dompet digital.
Aplikasi dompet digital tersebut kemudian berkembang kembali dan menjadi mobile banking, yang menawarkan produk keuangan lebih baik dan lebih banyak dibandingkan dengan dompet digital.
“Jadi kalau di BUMN ada Livin' (Bank Mandiri) dan BRImo (BRI) yang sudah menjadi next generation mobile banking dan sudah menjadi super aplikasi, bukan lagi mobile banking pada 1990-an,” kata Tiko.
Tiko mengatakan super aplikasi yang dihadirkan oleh bank-bank BUMN adalah suatu lompatan besar. Tiko bahkan mengeklaim bahwa mobile banking di Indonesia merupakan mobile banking paling maju di dunia.
“Bisa dilihat kalau digital banking di luar negeri, itu sudah banyak yang tertinggal dengan digital banking di Indonesia,” kata Tiko.
Tiko juga mengatakan saat ini QRIS juga sudah bisa didebit ke tabungan sehingga dalam melakukan transaksi apapun, cukup memindai dengan QRIS yang terdapat di mobile banking, dan secara otomotis saldo di debit akan terpotong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel