Pinjol KoinWorks Geser Bisnis ke UMKM, Pinjaman Tumbuh 150 Persen

Bisnis.com,31 Agt 2022, 14:01 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - Platform teknologi finansial pendanaan bersama (P2P lending) alias pinjol klaster produktif PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks) membuktikan adanya fenomena pertumbuhan minat UMKM dalam pemanfaatan layanan keuangan digital.

Chief Executive Officer KoinWorks Benedicto Haryono mengungkap tren tersebut turut membawa berkah bagi pihaknya dari sisi penyaluran pinjaman kepada para UMKM peminjam dana (borrower), serta animo mereka terhadap layanan enabler usaha besutan KoinWorks.

"Tahun ini kami terus bertumbuh dari sisi jumlah borrower, maupun nilai pinjaman tersalurkan. Salah satunya, karena sekarang kami sudah bisa menyentuh segmen pelaku usaha kecil dan mikro, bukan lagi hanya di middle size seperti dulu," ujarnya dalam wawancara khusus dengan Bisnis, dikutip Rabu (31/8/2022).

Hal ini membawa penyaluran pinjaman KoinWorks sepanjang semester I/2022 menyentuh Rp4,5 triliun, tumbuh mencapai 150 persen (year-on-year/yoy) ketimbang capaian periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,8 triliun.

Alhasil, Koinwork secara kumulatif telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp12 triliun sejak mulai beroperasi 6 tahun lalu.

Selain itu, KoinWorks juga melihat para pelaku UMKM mulai makin akrab dengan layanan tekfin dari pertumbuhan pengguna yang memanfaatkan layanan finansial terintegrasi besutannya bertajuk KoinWorks NEO, hasil kolaborasi dengan Bank Sahabat Sampoerna (Bank Sampoerna).

"Animo UMKM yang menggunakan KoinWorks NEO perkembangannya sangat baik. Saat ini kami pun masih mengembangkan fitur-fitur platform ini sesuai dengan masukan mereka, karena tujuan KoinWorks NEO salah satunya memang kami hadirkan sebagai nilai tambah bagi para UMKM pengguna KoinWorks," tambah Ben.

Sebagai informasi, KoinWorks NEO merupakan upaya menjawab salah satu tantangan UMKM, yaitu belum memiliki akun untuk menjalankan bisnisnya sehari-hari, alias masih bercampur dengan rekening pribadi.

Oleh sebab itu, KoinWorks berupaya memperbesar pengguna KoinWorks NEO dari segmen UMKM yang baru bergabung di ekosistem KoinWorks atau sebelumnya belum sempat mendapatkan pinjaman.

"Kalau KoinWorks hanya fokus melayani pinjaman, besar kemungkinan kami akan menjadi terlalu selektif. Maka dari itu, dengan UMKM bergabung ke KoinWorks NEO terlebih dahulu, kami jadi punya feasibility lebih baik, sehingga kami bisa menunggu sembari membantu UMKM yang tadinya belum bisa memperoleh pinjaman, menjadi lebih matang," jelasnya.

Adapun, Ben menekankan bahwa tren peningkatan adopsi digital dari para pelaku UMKM jangan sampai membuat platform tekfin bersantai dan sekadar menunggu momentum. Menurutnya, setiap tekfin harus adaptif dan terbuka terhadap kebutuhan UMKM, dan mampu terus memberikan nilai lebih dari sekadar platform pinjam-meminjam dana.

Oleh sebab itu, KoinWorks mengaku belum memilih strategi ekspansi yang tengah ramai diambil para kompetitor, seperti mengakuisisi bank dan lembaga keuangan konvensional atau merambah ke kawasan Asia Tenggara (Asean). KoinWorks masih akan fokus sebagai tekfin Super App yang bisa menjangkau seluruh UMKM di Tanah Air.

"Misi kami membantu UMKM di Indonesia, dan saat ini kami baru menyentuh sebagian kecil dari total. Makanya, fokus kami terutama memperluas pangsa pasar. Terlebih, tantangan UMKM setiap tahun berubah dan berkembang, sehingga KoinWorks masih fokus mencoba terus relevan dengan kebutuhan mereka," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini