Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan leasing PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance), anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), mengungkap penempatan tenaga pemasar di unit kerja induk usaha menjadi salah satu strategi meningkatkan pembiayaan ritel.
Direktur Utama BRI Finance Azizatun Azhimah menjelaskan bahwa dari portofolio pembiayaan Rp5,8 triliun per Juni 2022, porsi segmen konsumen dibandingkan dengan segmen komersial sebenarnya telah meningkat secara konsisten ketimbang 2 tahun belakangan.
"Pada 2020, komposisinya masih 35 persen segmen ritel berbanding 65 persen segmen komersial. Tapi telah berbalik menjadi 59:41 persen pada 2021, dan terus meningkat menjadi 68:32 persen per Mei 2022," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (31/8/2022).
Oleh sebab itu, untuk melanjutkan transformasi menjadi multifinance yang fokus pada segmen pembiayaan konsumen Grup BRI, Azizah mengungkap setidaknya ada tiga strategi utama yang saat ini berjalan.
Pertama, implementasi branchless financing melalui penempatan tenaga pemasar di unit kerja induk usaha. Saat ini, BRI Finance sudah menempatkan tenaga pemasar di 175 unit kerja BRI.
Ke depan, Azizah mengungkap penempatan tenaga pemasar di cabang BRI akan terus diperluas. Sebab, BRI Finance ingin mengoptimalkan akses pada 120 juta nasabah potensial dari Grup BRI yang tersebar di seluruh Indonesia dengan demografi yang beragam.
"Hal ini pun merupakan salah satu bentuk optimalisasi penunjukan kami sebagai Single Gateway Auto Loan BRI Group, atau pengalihan seluruh bisnis otomotif Grup BRI kepada BRI Finance yang sudah terealisasi sejak tahun 2020," tambahnya.
Kedua, pengembangan digitalisasi bisnis dan payment gateway. Salah satunya, terealisasi melalui pembangunan dan pengembangan aplikasi MyBrif sebagai bagian dari transformasi digitalisasi proses bisnis.
"BRI Finance juga telah bekerja sama dengan ekosistem Grup BRI, termasuk Super App BRI yang bertajuk BRIMo, serta layanan branchless BRILink. Sementara untuk pertumbuhan pangsa pasar di luar grup, BRI Finance terus melakukan kolaborasi digitalisasi bisnis bersama beragam marketplace otomotif," jelas Azizah.
Terakhir, BRI Finance juga mengimplementasikan fast track approval untuk percepatan proses persetujuan pembiayaan. Inisiatif ini merupakan bagian dari re-engineering proses bisnis melalui pemanfaatan credit scoring dan data digital.
"Harapannya, proses pengajuan pembiayaan hingga persetujuan menjadi lebih cepat dan efisien. Inisiatif ini juga merupakan wujud dari komitmen kami untuk senantiasa memberikan layanan yang terbaik kepada para debitur," tambah Azizah.
Adapun, transformasi ini tampak telah berbuah manis, salah satunya tercermin dari kesuksesan BRI Finance meraih dua penghargaan, yaitu Indonesia Best Multifinance Awards 2022 with Silver Financial Performance and Environmentally Oriented Financial Solution dari Warta Ekonomi, serta Special Award Kategori Excellent In Business Model Transformation dalam ajang Bisnis Indonesia Awards 2022.
"Capaian ini merupakan hasil kerja keras seluruh tim dalam tubuh BRI Finance. Kami mengucapkan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada kami. Kami mohon doanya BRI Finance sebagai bagian dari Grup BRI dapat meningkatkan performa, sekaligus terus memberikan layanan terbaik bagi nasabah kami, dan untuk masyarakat Indonesia pada umumnya," tutupnya.
Sebagai informasi, total aset BRI Finance tumbuh 45,7 persen (year-to-date/ytd) menjadi Rp6,3 triliun per Mei 2022. Sementara laba bersih mencapai Rp25 miliar per Mei 2022, tercatat naik sebesar 126,4 persen (year-on-year/yoy) secara tahunan dari sebesar Rp11,1 miliar pada Mei 2021.
Tahun ini, BRI Finance membidik penyaluran pembiayaan baru mencapai Rp4 triliun, di mana sampai pertengahan tahun sudah terealisasi lebih dari Rp2 triliun dan tercatat tumbuh di kisaran 42 persen yoy dibandingkan penyaluran pembiayaan baru pada periode sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel