Bahan Pangan Tekan Laju Inflasi Jatim 0,09 Persen pada Agustus

Bisnis.com,01 Sep 2022, 20:25 WIB
Penulis: Peni Widarti
Pedagang ikan./JIBI-Sunaryo Haryo Bayu

Bisnis.com, SURABAYA — Sejumlah komoditas bahan pangan di Jawa Timur mengalami penurunan harga sehingga mampu menahan laju inflasi pada Agustus 2022 yang tercatat sebesar 0,09 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, mengatakan secara bulan ke bulan (mtm) Jatim tercatat mengalami inflasi 0,09 persen. Namun jika secara tahun kalender Agustus 2022 dibandingkan Desember 2021, inflasi Jatim mencapai 4,05 persen.

“Begitu juga jika dilihat secara tahun ke tahun atau Agustus 2022 dibandingkan Agustus 2021, Jatim mengalami inflasi mencapai 5,20 persen,” ujarnya dalam paparan BRS, Kamis (1/9/2022).

Dia menjelaskan dari 8 kota di Jatim yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), sebanyak 7 kota mengalami deflasi, dan hanya Kota Surabaya yang mengalami inflasi 0,26 persen.

“Daerah yang mengalami deflasi terdalam yakni Sumenep 1,13 persen, dan deflasi terendah di Kediri 0,01 persen,” katanya.

Secara nasional, dari 6 ibu kota, sebanyak 5 kota mengalami deflasi yakni DKI Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Serang. Sedangkan Kota Surabaya mengalami inflasi.

Dadang menyebutkan, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi atau mampu menahan laju inflasi Jatim pada Agustus 2022 di antaranya adalah bawang merah yang mengalami penurunan harga -32,39 persen, disusul cabai rawit -35,83 persen, daging ayam ras -6,34 persen, minyak goreng -5,41 persen, bawang putih -6,38 persen, tomat -23,07 persen, sawi hijau -11,38 persen, dan cabe merah -18,91 persen.

“Selain itu biaya pendidikan juga mengalami perubahan harga yang turun seperti biaya Sekolah Menengah Atas (SMA) -4,3 persen, dan buku pelajaran SD -6,15 persen,” imbuhnya.

Sementara sejumlah komoditas yang menyumbang inflasi di antaranya adalah biaya akademi perguruan tinggi yang naik 6,48 persen, sekolah dasar 1,16 persen, tarif listrik 0,72 persen, telur ayam 3,03 persen, kontrak rumah 0,46 persen, tongkol diawetkan 11,67 persen, angkutan udara 1,29 persen, dan pisang 4,66  persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini