BPS: Inflasi Tahunan Agustus 4,69 Persen, Meski Deflasi 0,21 Persen

Bisnis.com,01 Sep 2022, 12:20 WIB
Penulis: Maria Elena
Pedagang menata telur di Pasar Benhil, Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mengalami deflasi 0,21 persen pada Agustus 2022 (month to month/mtm). Meski demikian, laju inflasi secara tahunan sudah menembus 4,69 persen. 

"Secara bulanan, ini deflasi terdalam sejak September 2019, saat itu deflasi 0,27 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, Kamis (2/8/2022).

Dia mengatakan secara tahunan inflasi Agustus 2022 mencapai 4,69 persen dan secara tahun kalender 3,63 persen. Adapun, komoditas utama penyumbang deflasi adalah bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, dan daging ayam ras. 

Margo mencatat telur ayam ras dan beras menjadi sumber inflasi yang cukup tinggi terhadap inflasi dalam kelompok makanan-minuman dan rokok filter kretek.

Berdasarkan data BPS, telur menyumbang inflasi pada bulan Agustus sebesar 0,022 persen secara year on year (yoy) dengan harga rata-rata Rp29.014 per kilogram. Sedangkan beras menyumbang inflasi 0,016 persen.

“Kedua komoditas ini menurut saya penting untuk diperhatikan karena ini merupakan selain bobotnya besar dalam inflasi dan juga pergerakan harganya perlu diperhatikan waktu ke waktu,” imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan tekanan inflasi akan terus mengalami peningkatan ke depan. Hingga akhir 2022, inflasi diperkirakan akan mendekati level 5 persen. Tahun depan, Perry mengatakan tingkat inflasi juga berisiko melebihi level 4 persen, seiring dengan ketidakpastian global yang masih sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini