Kinerja Kredit Bank Mandiri (BMRI) dan BRI (BBRI) Moncer pada Awal Semester II/2022

Bisnis.com,02 Sep 2022, 15:33 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Tren pemulihan ekonomi yang terus berlanjut berhasil mendorong pertumbuhan kinerja kredit dua bank pelat merah, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pada awal semester II/2022.

Bank Indonesia mencatat realisasi fungsi intermediasi perbankan pada Juli 2022 berhasil tumbuh 10,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp6.143,7 triliun. Tren positif kinerja industri perbankan itu turut diperlihatkan oleh Bank Mandiri dan BRI.

Bank Mandiri sampai dengan Juli 2022 telah menyalurkan kredit secara bank only sebesar Rp894,49 triliun atau tumbuh 11,38 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara itu, BRI turut mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 9,39 persen yoy.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan bahwa pertumbuhan tersebut didukung oleh dua segmen utama, yakni wholesale dan ritel. Dari sisi wholesale, perseroan mencatatkan realisasi sebesar Rp590,51 triliun, naik 10,8 persen yoy.

Pertumbuhan segmen ini ditopang oleh kenaikan penyaluran kredit pada korporasi sebesar 7,69 persen yoy, sementara segmen ritel mencatatkan peningkatan 12,53 persen yoy.

Rudi memaparkan bahwa berdasarkan hasil Tim Ekonomi Bank Mandiri, pertumbuhan ekonomi domestik masih memiliki ruang bertumbuh. Oleh karena itu, perseroan akan mendorong penyaluran kredit ke sektor yang masih mencatatkan peningkatan.

Sektor-sektor tersebut, antara lain perkebunan, jasa konstruksi infrastruktur, industri makanan dan minuman, energi dan air, serta jasa keuangan.

“Dengan kondisi makro ekonomi yang semakin membaik, kami optimistis kredit Bank Mandiri mampu tumbuh di kisaran 11 persen yoy secara konsolidasi hingga akhir tahun,” kata Rudi kepada Bisnis, Jumat (2/9/2022).

Untuk mencapai target tersebut, Rudi mengatakan Bank Mandiri akan fokus menjadi wholesale bank terdepan dengan tidak hanya menawarkan kredit, tetapi juga mengakuisisi potensi pendapatan non-bunga yakni melalui transaksi trade dan cash management.

Adapun untuk segmen ritel, emiten bank bersandi saham BMRI tersebut bakal berkolaborasi menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan dan prudent. Perseroan juga akan menargetkan sektor spesifik dan rantai pasok melalui proposisi digital secara lengkap, cepat, dan andal.

Kinerja BRI (BBRI)

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan kenaikan penyaluran kredit perseroan sepanjang tahun berjalan didominasi oleh sektor perdagangan, pertanian, dan rumah tangga.

“Khusus untuk kredit segmen UMKM tercatat tumbuh positif yoy, dengan pertumbuhan tertinggi dicatatkan oleh segmen mikro dengan growth di kisaran 16 persen yoy,” kata Aestika.

Dia pun meyakini perubahan suku bunga acuan menjadi 3,75 persen tidak akan menghalangi kinerja kredit dari emiten bank berkode saham BBRI tersebut. Mengingat suku bunga kredit bukan satu-satunya variabel untuk meningkatkan pertumbuhan kredit nasional.

Menurutnya, berdasarkan perhitungan model ekonometrika, variabel paling sensitif atau yang elastisitasnya paling tinggi terhadap pertumbuhan kredit adalah konsumsi rumah tangga dan daya beli masyarakat.

“Oleh karenanya BRI tetap optimistis mampu menumbuhkan kredit di kisaran 9 persen hingga 11 persen yoy hingga akhir tahun 2022, atau sampai dengan saat ini tidak merevisi pertumbuhan yang ditetapkan pada awal tahun,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Feni Freycinetia Fitriani
Terkini