Jokowi Naikkan Harga Pertalite Cs, Pertamina Imbau Masyarakat Tidak Panic Buying

Bisnis.com,03 Sep 2022, 15:10 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Pengendara mengisi bahan bakar di SPBU, di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), memastikan ketersedian Pertalite dan Solar relatif stabil di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat. 

Pertamina meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembelian berlebih atau panic buying menyusul pengumuman kenaikan harga BBM siang ini.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan perseroan terus berupaya untuk menjaga pasokan BBM subsidi itu menyusul porsi konsumsi Pertalite dan Solar mencapai 85 persen dari keseluruhan konsumsi BBM nasional. 

“Jadi saat ini kondisinya adalah sebuah kombinasi, yakni meningkatnya rata-rata konsumsi harian masyarakat serta tingginya porsi konsumsi Pertalite dan Solar secara nasional,” kata Irto melalui siaran pers, Sabtu (3/9/2022). 

Irto mengatakan ketahanan stok Pertalite dan Solar pada 2 September berada di angka yang aman, Pertalite di level 18 hari, Solar di level 20 hari, dan terus diproduksi.

Proses produksi mulai dari hilir hingga ketersediaan stok BBM di SPBU juga terus dimonitor melalui Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC) secara real time.

“Misal, stok di salah satu SPBU sudah menipis, kami bisamengalihkan distribusi dan menjadikan SPBU itu sebagai prioritas, jadi masyarakat jangan khawatir dan kami imbau untuk tidak melakukan pembelian berlebihan,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah resmi menaikkan harga sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan nonsubsidi pada Sabtu (3/9/2022). Kebijakan itu akan berlaku efektif pada hari ini, pukul 14.30 WIB. 

“Pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat konferensi pers di Istana Negara, Sabtu (3/9/2022). 

Penyesuaian harga BBM itu terjadi untuk Pertalite dari harga awal Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, diikuti Solar subsidi dari harga awal Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter.

Adapun pemerintah turut mengerek harga Pertamax non subsidi dari angka Rp12.500 ke posisi Rp14.500 per liter. “Ini berlaku satu jam saat diumumkan penyesuaian harga ini dan akan berlaku pada pukul 14.30 WIB,” kata Arifin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini