Setelah Gagal Dua Kali, Peluncuran Roket Bulan NASA Tak Pasti

Bisnis.com,04 Sep 2022, 13:41 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Peluncuran Teleskop Luar Angkasa bernama James Webb/NASA

Bisnis.com, JAKARTA--Peluncuran roket Bulan Artemis I NASA menghadapi kemungkinan penundaan yang lama setelah penundaan kedua kalinya.

NASA diketahui kembali gagal pada hari Sabtu untuk membuat kendaraan bernama Space Launch System (SLS) lepas landas. Kegagalan itu disebabkan oleh kebocoran bahan bakar sebagaimana dikutip BBC.com, Minggu (3/9/2022).

Para insinyur sekarang ingin memeriksa roket, dan perbaikan apa pun perlu dilakukan di bengkel daripada di landasan peluncuran. Seluruh proses dipastikan akan menyebabkan kemunduran beberapa minggu.

Dengan demikian tidak mungkin akan ada peluncuran ketiga sebelum pertengahan Oktober.

SLS adalah roket paling kuat yang pernah dikembangkan oleh badan antariksa AS dan dirancang untuk mengirim astronot dan peralatan mereka kembali ke Bulan setelah absen selama 50 tahun.

Sebagian besar dorongan besar berasal dari pembakaran hampir tiga juta liter hidrogen cair dan oksigen super dingin di empat mesin besar di bagian bawah kendaraan.

Akan tetapi ketika pengontrol mengirim perintah pada Sabtu pagi untuk mengisi tangki hidrogen roket, alarm berbunyi yang menunjukkan ada kebocoran.

Masalahnya ditelusuri ke koneksi di mana hidrogen dipompa ke dalam kendaraan.

Pengontrol mencoba sejumlah perbaikan, termasuk membiarkan perangkat keras memanas dalam waktu singkat untuk menyetel ulang segel, tetapi tidak berhasil.

Misi Artemis I belum dibuka ke publik, tetapi manajer misi Artemis NASA, Mike Sarafin mengatakan peran roket di masa depan dalam penerbangan luar angkasa masih memerlukan perawatan ekstrim dalam operasinya.

"Ini adalah bisnis yang sangat sulit. Ini adalah uji terbang awal kendaraan ini. Seperti yang dikatakan: kita akan terbang saat kita siap. Dan sebagai bagian dari uji terbang awal ini, kami mempelajari kendaraannya; kami sedang belajar cara mengoperasikan kendaraan," katanya kepada wartawan.

Sedangkan Administrator NASA, Bill Nelson setuju: "Saya melihat ini sebagai bagian dari program luar angkasa kami, di mana keselamatan adalah yang teratas dalam daftar."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini