Penjualan Rumah di AS Buruk, Citigroup Rampingkan Karyawan KPR

Bisnis.com,05 Sep 2022, 06:49 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Gedung Citigroup./Chris J Ratcliffe - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Citigroup Inc. bergabung dengan para pesaingnya dalam memangkas jajaran tenaga kerja atau tim kredit pemilikan rumah (KPR) karena kenaikan suku bunga terus menekan permintaan di pasar perumahan Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari Bloomberg, Senin (5/9/2022), menurut seseorang yang mengetahui permasalahan tersebut, sekitar 100 posisi terkait KPR dihilangkan.

Adapun, dalam sebuah pernyataan email Citigroup mengatakan Citi telah melakukan pengurangan staf atau tim dengan jumlah kecil dalam tim KPR karena perampingan fungsi internal.

“Keputusan untuk menghilangkan bahkan satu peran rekan kerja sangat sulit, terutama selama masa-masa sulit ini, dan kami melakukan yang terbaik untuk mendukung setiap individu dengan membantu mereka menemukan peluang kerja baru di dalam Citi atau di luar perusahaan,” kata Citigroup dalam sebuah pernyataan email.

Kenaikan harga dan kenaikan cepat tingkat bunga perumahan telah mengurangi permintaan banyak calon pembeli rumah. Volume aplikasi KPR terpantau telah anjlok lebih dari 50 persen pada tahun ini. Selain itu, Amerika Serikat juga mencatat penjualan rumah pada Juli turun ke level terendah sejak awal pandemi.

Sepanjang paruh pertama di tahun 2022, bank ritel AS Citigroup menghasilkan US$7,2 miliar atau Rp107,22 triliun (kurs Rp14.892,30 per dolar AS) dalam bentuk KPR. Angka itu turun 15 persen dibandingkan dengan tahun lalu (year-on-year/yoy).

Langkah Citigroup memangkas beberapa tim KPR dilakukan setelah JPMorgan Chase & Co. memberhentikan ratusan karyawan yang mengurus KPR dan memindahkan ratusan lainnya ke posisi baru. Sementara itu, perusahaan jasa keuangan multinasional asal Amerika, Wells Fargo & Co. tengah mempertimbangkan untuk mengecilkan tim KPR yang gemuk, termasuk melalui pemutusan hubungan kerja alias PHK.

Sebagaimana diketahui, bank sentral di AS telah mengerek suku bunga acuan sebanyak 150 basis poin (bps) sepanjang paruh pertama 2022. 

Kenaikan suku bunga acuan di AS merupakan buntut kenaikan inflasi di negara tersebut. Per Juli 2022, inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) tumbuh 8,5 persen (year-on-year/yoy), menurun dari bulan sebelumnya 9,1 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini