Defisit Neraca Perdagangan AS Susut Jadi US$70,65 Miliar pada Juli 2022

Bisnis.com,07 Sep 2022, 20:50 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Seorang warga tengah berbelanja kebutuhan makanan di salah satu pusat perbelanjaan Amerika Serikat (AS)./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat (AS) menyusut selama empat bulan berturut-turut pada Juli 2022 menyusul penurunan impor dan kenaikan ekspor.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (7/9/2022), Departemen Perdagangan AS melaporkan defisit neraca perdagangan mencapai US$70,65 miliar pada Juli, menyempit 12,6 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Median proyeksi dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom sebelumnya memperkirakan defisit menyusut menjadi US$70,2 miliar. Angka tersebut tidak disesuaikan dengan inflasi.

Penyusutan defisit neraca dagang ini didorong oleh kenaikan nilai ekspor barang dan jasa sebesar 0,2 persen ke US$259,3 miliar. Di sisi lain, impor turun 2,9 persen ke level terendah lima bulan sebesar US$330 miliar.

Setelah disesuaikan dengan inflasi, defisit neraca perdagangan barang Juli menyusut menjadi US$103,4 miliar, level terendah sejak Oktober.

Sementara itu, impor barang-barang konsumen anjlok 9,8 persen, rekor terbesar sejak tahun 1992. Peritel AS kemungkinan menurunkan pesanan dengan pemasok luar negeri karena mereka fokus untuk mengatur persediaan dengan penurunan penjualan.

Harga yang naik dengan cepat membebani permintaan domestik, membatasi pengeluaran  warga AS. Sisa pendapatan semakin banyak dihabiskan untuk layanan setelah lonjakan pengeluaran untuk pembelian barang yang dipicu pandemi.

Penurunan nilai impor barang konsumsi yang tidak disesuaikan dengan inflasi didorong oleh penurunan pada sediaan farmasi dan mainan, gim, dan barang olah raga. Impor bahan industri dan makanan juga turun. Adapun impor kendaraan bermotor dan barang modal meningkat.

Ekspor peralatan modal AS, termasuk mesin industri, aksesori komputer, dan peralatan telekomunikasi, membantu meningkatkan total ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianto Cahyo Nugroho
Terkini