Bisnis.com, JAKARTA - Emiten semen beradu strategi pada sisa tahun 2022 di tengah bayang-bayang konsumsi domestik yang belum bergairah, kenaikan harga batu bara, hingga depresiasi nilai tukar rupiah.
Upaya perlawanan emiten semen terhadap sentimen-sentimen negatif yang membayangi industri tecermin pada kinerja keuangan semester I/2022.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, emiten semen BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan kinerja pendapatan turun 2,07 persen menjadi Rp15,87 triliun dibandingkan dengan Rp16,21 triliun pada semester I/2021.