Surya Semesta (SSIA) Ubah Rugi Jadi Laba pada Semester I/2022

Bisnis.com,08 Sep 2022, 16:33 WIB
Penulis: Mutiara Nabila
Salah satu sudut di kawasan industri Suryacipta, Karawang. Kawasan industri ini dikelola oleh PT Suryacipta Swadaya, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk./suryacipta.com

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) membukukan kinerja positif hingga semester I/2022. Laba bersihnya berhasil melesat 142 persen.

Berdasarkan laporan keuangan perseroan, pada semester I/2022, dikutip Kamis (8/9/2022), SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,54 triliun. Pendapatan tersebut meningkat sekitar 77,8 persen dari Rp871 miliar yang dibukukan pada semester pertama 2021.

Peningkatan ini terutama disebabkan oleh pendapatan di segmen konstruksi dan perhotelan masing-masing naik sebesar 76,4 persen atau Rp500,3 miliar dan 146 persen atau Rp106,1 miliar. Pendapatan segmen usaha properti SSIA meningkat sekitar 51,5 persen atau Rp78,3 miliar).

Selanjutnya, laba kotor pada semester I/2022 meningkat 104,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya (YoY) menjadi Rp294,8 miliar, dari Rp144,2 miliar pada semester pertama 2021, terutama berasal dari peningkatan laba kotor konstruksi sebesar 456,9 persen atau sebesar Rp77,2 miliar.

SSIA juga mencetak pertumbuhan EBITDA menjadi Rp91,6 miliar dari sebelumnya rugi Rp24,5 miliar pada semester I/2021, disebabkan peningkatan EBITDA konstruksi dan perhotelan masing-masing sebesar 180,0 persen atau Rp 53,5 miliar dan 91,2 persen atau Rp55,6 miliar.

Dengan capaian tersebut, laba bersih konsolidasian SSIA pada semester I/2022 tercatat sebesar Rp79,5 miliar, berbalik dari posisi rugi bersih sebesar Rp190,8 miliar pada semester I/2021.

“Peningkatan tersebut disebabkan oleh divestasi bisnis sewa pergudangan kepada Frasers Property Thailand (Indonesia) Pte. Limited senilai total Rp562,3 miliar,” jelas manajemen.

Posisi kas perseroan per Juni 2022 tercatat sebesar Rp1,14 triliun, lebih tinggi 61,5 persen dari posisi kas kuartal I/2022 sebesar Rp710,9 miliar. Peningkatan tersebut terutama hasil penjualan dari unit usaha pergudangan pada Juni 2022.

Sementara itu, utang kena bunga untuk periode semester I/2022 sebesar Rp2,57 triliun menghasilkan rasio utang/ekuitas (gearing ratio) sebesar 62,5 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini