Jelajah Pelabuhan 2022, Meratus Line: Terminal Nilam Makin Produktif usai Pelindo Merger

Bisnis.com,09 Sep 2022, 10:29 WIB
Penulis: Dany Saputra
Tanjung Perak

Bisnis.com, SURABAYA - PT Meratus Line menilai merger PT Pelindo (Persero) yang akan berumur satu tahun pada Oktober 2022 mendatang, telah meningkatkan produktivitas terminal peti kemas secara signifikan. Contohnya terlihat di Terminal Nilam Port, Surabaya.

Liner Operation Manager Meratus Line Heri Cahyono mengatakan bahwa produktivitas terminal petikemas Pelindo meningkat secara signifikan, contohnya pada Terminal Nilam Port, Surabaya.

"Contohnya Terminal Nilam saat ini untuk operation productivity mulai kerja sampai selesai kegiatan biasa sudah di atas 40 sampai dengan 45 BSH [box ship per hour]. Artinya ini tanda yang cukup bagus untuk peningkatan produktivitas," ujarnya kepada Tim Jelajah Pelabuhan dari Bisnis Indonesia, Kamis (8/9/2022).

Peningkatan produktivitas seperti yang terjadi Terminal Nilam, terang Heri, akan mendorong waktu bersandar kapal di pelabuhan semakin pendek. Hal itu akan mendorong lebih banyak jumlah kunjungan kapal dan kelancaran logistik nasional.

Sementara itu dari aspek kelembagaan, peleburan Pelindo I-IV sejak Oktober 2021 itu juga dinilai mendorong BUMN pelabuhan itu menjadi lebih fokus karena tidak terpisah setiap region (wilayah).

Komunikasi antara Pelindo dan pengguna jasa, seperti Meratus Line, dinilai juga semakin mudah untuk dilakukan dan mempermudah sinergi antara keduanya.

Ke depannya Meratus berharap agar Pelindo bisa meningkatkan integrasi data pengguna jasa yang lebih baik. Hal itu agar para pengguna jasa bisa mendapatkan jaminan serta kepastian dalam menggunakan jasa Pelindo, serta turut menghindari adanya perselisihan.

Ke depan, Meratus akan terus mengembangkan rute-rute pelayaran logistik ke luar negeri. Perusahaan pelayaran yang berkantor di Surabaya itu saat ini melayani rute langsung atau direct service ke beberapa destinasi luar negeri seperti China dan Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini