Harga BBM dan Suku Bunga Naik, Ciputra (CTRA) Kejar Target Marketing Sales

Bisnis.com,11 Sep 2022, 12:52 WIB
Penulis: Nuhansa Mikrefin Yoedo Putra
Direktur Utama Ciputra Development Candra Ciputra (kanan) didampingi Direktur Harun Hajadi memberikan pemaparan saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) di Jakarta, Rabu (27/7/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) menyebut kenaikan suku bunga acuan dari Bank Indonesia (BI) adalah musuh bagi sektor properti.

Meski demikian manajemen menyebut kenaikan masih terkontrol sehingga belum akan merevisi target prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp8,2 triliun untuk tahun 2022.

Direktur Ciputra Development Harun Hajadi mengatakan sebelum adanya kenaikan harga BBM inflasi sejatinya sudah terkendali, tetapi adanya kenaikan BBM membuat adanya kenaikan pada biaya transportasi. Hal ini lantas juga dapat berpengaruh terhadap harga hampir semua produk.

"Sebelum kenaikan BBM inflasi sebenarnya sudah terkendali sekali, tetapi dengan kenaikan BBM ada kenaikan baru, yaitu cost of transportation yang bisa pengaruhnya ke hampir semua produk. Kami sih melihat kenaikannya masih terkontrol. Jadi kita belum merevisi target," ujar Harun kepada Bisnis dikutip pada Minggu (11/9/2022).

Meski demikian, Harun belum membeberkan hasil marketing sales lantaran hasil sampai dengan bulan Agustus belum keluar. Sampai dengan kuartal I/2022, CTRA telah mengantongi marketing sales sampai dengan Rp1,9 triliun atau 23,17 persen dari target prapenjualan 2022 sebesar Rp8,2 triliun.

CTRA sendiri mendapat rekomendasi dari beberapa analis ditengah kenaikan harga BBM dan suku bunga Acuan. Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura merekomendasikan saham CTRA dengan target price di level 1.360.

Kemudian, Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei merekomendasikan saham CTRA dengan target price pada level 1.500.

Menurut Jono, CTRA memiliki kinerja paling unggul jika dibandingkan dengan emiten properti lainnya. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan dan laba bersih CTRA.

CTRA juga memiliki portofolio terdiversifikasi dari jenis produk dan lokasi di seluruh Indonesia. Selain itu, CTRA juga memiliki pendapatan berulang yang kuat dari mall, hotel, dan rumah sakit yang menjadi penopang pendapatan perseroan.

"CTRA juga mempunyai neraca yang sehat sehingga akan lebih kuat menghadapi tantangan global saat ini," ujar Jono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini