Jepang Dukung Kelanjutan Proyek MRT Harmoni-Mangga Besar

Bisnis.com,11 Sep 2022, 20:29 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Kereta Moda Raya Terpadu (MRT) melintas di Stasiun CSW, Jakarta, Senin (1/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mendukung sepenuhnya pembangunan MRT Jakarta fase 1, pemerintah Jepang kini kembali mendukung pembangunan fase 2 paket CP202 baik dari pendanaan maupun transfer teknologi, pengetahuan, dan keterampilan.

Paket kontrak CP202 MRT Jakarta fase 2A ini meliputi pembangunan tiga stasiun, yaitu Stasiun Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, dan terowongan sepanjang sekitar 1,2 kilometer.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi menilai proyek MRT Jakarta merupakan simbol utama hubungan baik antara Jepang dan Indonesia. Sejarah panjang kerja sama dua negara ditunjukkan melalui MRT Jakarta.

“Saya berharap agar pembangunan CP202 akan berjalan lancar dan menjadikan hubungan Jepang dan Indonesia semakin baik yang pada akhirnya terus menempatkan MRT jakarta sebagai simbol persahabatan Jepang—Indonesia,” kata Kenji melalui keterangan resmi, Minggu (11/9/2022).

Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy menyampaikan bahwa pembangunan fase 2A, khususnya CP202 memiliki sejumlah tantangan. Mulai dari tantangan teknis hingga sosial budaya. Paket proyek ini memiliki karakteristik yang unik dengan lahan pembangunan terbatas dan jalur yang dibelah oleh kanal.

Oleh karena itu, stasiun dan terowongan yang ada dalam paket kontrak ini, akan dibangun bertumpuk empat lain atau istilahnya stacked station dan stacked tunnel.

Selain tantangan teknis, lokasi pembangunan yang berada di kawasan bersejarah Jakarta yang banyak dikelilingi oleh bangunan cagar budaya membuat pihaknya harus memperhatikan aspek tersebut, termasuk banyak bekerja sama dan berkoordinasi intensif dengan instansi terkait, baik dari pemerintah maupun perguruan tinggi.

Pembukaan kembali kawasan Kota Tua dan peresmian paket kontrak CP202, menjadi salah satu langkah pengembangan kawasan berorientasi transit serta menyediakan transportasi massal terintegrasi dengan bangunan-bangunan di sekitar simpul-simpul transportasi umum tersebut.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa kawasan Kota Tua merupakan salah satu titik integrasi dan transit antara tiga moda transportasi massal di Jakarta. Di titik ini ada tiga moda transportasi publik yang saling terintegrasi, yaitu kereta commuterline, bus transjakarta, dan MRT Jakarta.

Pengembangan sistem transportasi terintegrasi tersebut tidak lepas dari pengembangan kawasan atau area di sekitarnya karena dengan pengembangan kawasan yang berorientasi transit, maka mobilitas yang mulus dapat tercapai.

"Semoga apa yang dikerjakan ini menjadi contoh bagi kota lain. Kami memberikan apresiasi kepada pemerintah Jepang dan setiap pendukung yang secara bersama-sama menjadikan Jakarta lebih modern,” ujarnya.

Senada dengan Menteri Budi Karya, Gubernur Anies pun memberikan apresiasi atas dimulainya pembangunan CP202. Dia menyebut kawasan ini telah menjadi salah satu simbol sejarah panjang Jakarta.

Meski demikian, Kota Tua tidak ramah terhadap para pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna transportasi publik. Oleh karena itu, dengan selesainya revitalisasi Kota Tua, kawasan ini tetap mempertahankan jati dirinya, tapi menjadi lebih nyaman untuk dinikmati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini