PUPR: Rehabilitasi Bendung Kambaniru di NTT Segera Rampung

Bisnis.com,12 Sep 2022, 15:53 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Bendung Kambaniru di Nusa Tenggara Timur (NTT) - Kementerian PUPR.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut proses rehabilitasi Bendung Kambaniru di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) telah memasuki tahap penyelesaian akhir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginstruksikan kepada kontraktor pelaksana untuk memperhatikan kualitas pekerjaan agar bangunan air yang telah diperbaiki dapat lebih kuat terhadap risiko bencana di kemudian hari.

Basuki menjelaskan Bendung Kambaniru merupakan salah satu sumber konservasi air yang ada di Sumba Timur guna mengatasi kekeringan. Iklim di Sumba Timur memiliki musim kemarau lebih panjang daripada musim penghujan, dimana curah hujan tahunan rata-rata cukup rendah berkisar 800 mm.

Bendung Kambaniru yang dibangun pada dekade 90-an tersebut mengalami kerusakan serius akibat bencana Badai Seroja pada April 2021 silam. Untuk itu, Kementerian PUPR telah melakukan rehabilitasi bendung tersebut yang dilaksanakan oleh PT Nindya Karya.

"Saya minta agar semua pekerjaan diselesaikan dengan rapi, termasuk pada bagian jalan yang perlu diaspal, dan dinding-dinding bangunan yang harus dicat kembali," kata Basuki dalam keterangan resminya, Senin (12/9/2022).

Bendung Kambaniru dibangun dan dirancang dengan tujuan untuk mengairi lahan persawahan di Mauliru, Kawangu dan Kambaniru dengan luasan hampir 1.440 hektar.

Di hulu bendung, juga terdapat sebuah jembatan yang membentang cukup panjang guna menghubungkan dua desa sekitar. Pengunjung dapat melintasi jembatan ini untuk sekedar melihat lansekap aliran sungai dan jajaran perbukitan dari ketinggian.

Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NT II Feriyanto Pawenrusi mengatakan, saat ini progres rehabilitasi secara teknis sudah rampung.

"Saat ini kita fokus pada penyelesaian dan perapihan pada bagian-bagian tertentu, termasuk untuk mempercantik lansekap," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini