Bisnis.com, JAKARTA — Emiten menara Grup Saratoga PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk. (TBIG) menjadi salah satu yang terancam guncangan kenaikan suku bunga karena utang yang tinggi dalam dolar AS. Usai merilis rapor paruh pertama 2022, bagaimana prospeknya memperkokoh kinerja?
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang terbit Senin (12/9/2022), pendapatan Tower Bersama meningkat 11,18 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp3,3 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, emiten berkode saham TBIG ini hanya membukukan pendapatan Rp2,97 triliun.
Pendapatan TBIG ditopang oleh sewa menara dari sejumlah operator seperti PT Indosat Tbk. (ISAT) sebesar Rp1,17 triliun, PT Telkom Selular sebesar Rp1,14 triliun, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) sebesar Rp517 miliar, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) senilai Rp262,4 miliar, dan PT Hutchison 3 Indonesia senilai Rp7,5 miliar.