Rusia Rugi Besar! 53.650 Tentara Tewas, 2.180 Tank Hancur

Bisnis.com,14 Sep 2022, 15:24 WIB
Penulis: Edi Suwiknyo
Anggota Pasukan Kehormatan bersiap mengibarkan bendera nasional Ukraina di tengah-tengah masih berlangsungnya invasi Rusia saat Upacara Peringatan Hari Bendera Nasional di Kyiv, Ukraina, Selasa (23/8/2022). Hari Bendera Nasional dirayakan satu hari sebelum Peringatan Hari Kemerdekaan Ukraina yang jatuh setiap tanggal 24 Agustus./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Serangan balik Ukraina berhasil membalikkan keadaan dalam beberapa titik pertempuran melawan militer Rusia.

Pihak Ukraina juga telah mempublikasikan sejumlah kerugian besar dari pihak Rusia dalam operasi khusus yang berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Dalam laporan terbarunya, Ukraina mengklaim telah menewaskan 53.650 pasukan Rusia, 2.180 tank, 4.665 APV, 1.290 artileri, 311 MLRS, anti pesawat 167, 215 helikopter, 908 drone, dan 15 kapal.

Selain Ukraina juga mengklaim telah menembak jatuh 233 rudal jelajah, 3.501 kendaraan bahan bakar, dan 120 peralatan khusus.

“Rusia menderita kerugian terbesar (hari terakhir) di arah Kharkiv dan Donetsk. Data sedang diperbarui,” demikian laporan terbaru pihak Ukraina, Selasa (14/9/2022).

Sementara itu, para perwira intelijen dan komandan militer Rusia dilaporkan melarikan diri dari Krimea, wilayah Ukraina selatan yang diduduki Rusia jauh sebelum awal invasi.

Menurut pejabat intelijen pertahana Ukraina, mereka mulai mengungsi dan segera memukimkan kembali keluarga mereka ke wilayah Rusia.

Pejabat itu melaporkan bahwa ada warga negara Rusia yang secara diam-diam mencoba menjual rumah mereka. Mereka juga segera mengevakuasi kerabat mereka dari semenanjung yang telah dikuasai Rusia pada 2014 tersebut.

Sementara itu, wakil menteri pertahanan Ukraina  Hanna Maliar mengatakan bahwa sejak 6 September lalu, pasukan Ukraina telah merebut kembali lebih dari 300 permukiman di wilayah Kharkiv dan mengambil kembali lebih dari 3.800 kilometer persegi (1.467 mil) wilayah pendudukan Rusia. 

"Sedikitnya 150.000 orang Ukraina hidup di bawah pendudukan Rusia di beberapa daerah selama invasi," katanya dikutip dari TheGuardian.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini