Penjualan Agustus Cemerlang, Toyota Optimistis Tembus Target Pangsa Pasar 32 Persen

Bisnis.com,14 Sep 2022, 17:38 WIB
Penulis: Khadijah Shahnaz
Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). /Antara Foto-Aprillio Akbar.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motors (TAM) optimistis penjualan mobil pada tahun ini akan melampaui realisasi penjualan tahun lalu sebanyak 295.768 unit.

Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy menilai secara keseluruhan penjualan mobil domestik pada tahun ini bisa digapai sebagaimana yang telah dipatok Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) yaitu sekitar 900.000 unit.

Berdasarkan data Gaikindo penjualan mobil secara wholesales pada Januari hingga Agustus tumbuh menjadi 658.233 atau naik 21,1 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Toyota pun mencatatkan peningkatan penjualan sampai Agustus ini, mencapai 209 ribu unit naik dibandingkan capaian tahun lalu sebanyak 173 ribu unit.

"Jadi kami masih cukup optimistis kita bisa penuhi target ini sampai akhir tahun, secara operasi kami targetkan untuk bisa menjaga pangsa pasar sebagai share terbesar di angka sekitar 31-32 persen," ujar Anton kepada Bisnis, Rabu (14/9/2022).

Anton juga mengungkapkan sampai dengan kuartal terakhir, pihaknya akan terus mengeluarkan produk baru agar penjualan meningkat. Dia pun menilai dengan adanya penaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan memberikan imbas terhadap penjualan mobil.

Meski demikian, Anton mengatakan dampak jangka pendek belum tentu memberikan imbas besar, dikarenakan biasanya pembelian atau rencana kepemilikan kendaraan sudah direncanakan dari jauh-jauh hari.

"Mungkin jangka menengah dan panjang bisa memberikan impact ya apakah ada yang segmen yang switching atau mungkin tidak terpengaruh atau bahkan bisa saja pasarnya tertahan, nanti kita lihat ya impact jangka panjangnya di masing-masing segmen," jelas Anton.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan seharusnya penaikan BBM tidak berdampak pada penjualan mobil. Hal ini dikarenakan produk yang dibesut mayoritas agen pemegang merek (APM) di Indonesia sudah berstandar emisi Euro 4 (RON 90).

"Bukan kenaikan ya, tapi kan subsidinya dikurangi. Nah Euro 4 kan di atas BBM yang bersubsidi tersebut," jelas Kukuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini