Kemenparekraf Genjot Omzet Usaha Ekraf di Sumsel Lewat Beli Kreatif

Bisnis.com,14 Sep 2022, 17:35 WIB
Penulis: Dinda Wulandari
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (kanan) menyimak penjelasan Gubernur Sumsel Herman Deru di sela acara peluncuran Beli Kreatif di Palembang, Rabu (14/9). /Bisnis-Dinda Wulandari

Bisnis.com, PALEMBANG -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya untuk meningkatkan omzet usaha pelaku ekonomi kreatif di Sumatra Selatan lewat gerakan Beli Kreatif.

Gerakan Beli Kreatif Sumatera Selatan merupakan program pendampingan yang diberikan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) beserta pihak terkait lainnya untuk pelaku ekraf.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan terdapat 200 pelaku ekraf di Sumsel yang bakal mengikuti program tersebut.

"Kami sudah melakukan kurasi dan terdapat 200 pelaku ekraf. Saya yakin bakal ada peningkatan omzet yang signifikan untuk usaha mereka," katanya saat launching Beli Kreatif di Palembang, Rabu (14/9/2022).

Sandiaga mengemukakan potensi peningkatan omzet tersebut mencapai 20 persen hingga 35 persen. 

"Tak hanya omzet, Beli Kreatif ini juga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja di sektor usaha ekraf," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru, mengatakan pendampingan merupakan faktor penting yang dibutuhkan pelaku ekraf.

"Pendampingan itu bisa untuk meningkatkan keterampilan mereka, sehingga pelaku ekraf bisa lebih kreatif," katanya.

Tak hanya itu, kata Deru, pelaku ekraf juga perlu mendapatkan pendampingan di bidang pemasaran. Apalagi, di tengah persaingan produk ekraf yang kompetitif.

Dia melanjutkan, hal terpenting lainnya adalah modal. Namun demikian, gubernur menilai sudah banyak celah untuk pelaku ekraf mengakses permodalan dari perbankan. Salah satunya, kredit usaha rakyat (KUR).

"Pasalnya, KUR di Sumsel ini sudah terserap 100 persen untuk UMKM dari berbagai sektor," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Erwin Soeriadimadja, menambahkan bahwa pelaku ekraf di Sumsel mayoritas bergerak di bidang pangan dan kuliner.

"Ada sekitar 21,45 persen pelaku ekraf yang bergerak di bidang tersebut," ujar dia.

Erwin menilai maraknya usaha ekraf di sektor kuliner sejalan dengan kontribusi industri makanan dan minuman yang mencapai 50 persen untuk pertumbuhan ekonomi Sumsel. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini