IHSG Hari Ini Parkir di Zona Merah, Saham BUMI Paling Aktif

Bisnis.com,14 Sep 2022, 15:21 WIB
Penulis: Annisa Kurniasari Saumi
Karyawan melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (9/8/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Rabu (14/9/2022), mengakhiri reli penguatan yang terjadi dalam dua hari beruntun. Saham emiten batu bara Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. alias BUMI masih menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan sepanjang hari.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG berada pada posisi 7.278,07 atau turun 0,55 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada rentang 7.219-7.305.

Tercatat, 213 saham menguat, 313 saham melemah, dan 176 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp9.553,27 triliun.

Saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) menjadi saham yang paling aktif diperdagangkan dengan nilai Rp1,1 triliun. Meski demikian, harganya ditutup melemah 3,92 persen ke level 196.

Saham lainnya yang aktif diperdagangkan adalah saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang mencapai Rp992,7 miliar. Sama seperti saham BUMI, saham BBCA ditutup melemah 0,20 persen ke level 8.500.

Saham ketiga yang juga paling aktif diperdagangkan adalah saham bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), yang mencapai Rp684,5 miliar. Saham BBRI ditutup stagnan pada penutupan perdagangan hari ini.

Adapun saham yang menjadi top losers pada perdagangan hari ini adalah saham PT Berkah Beton Sedaya Tbk. (BEBS) yang turun 6,79 persen, saham PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk. (ASHA) turun 6,6 persen, dan saham PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) yang turun 6,56 persen.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam risetnya menyebutkan pelemahan IHSG dipicu oleh sentimen di bursa saham Amerika Serikat setelah data inflasi Agustus 2022 dirilis.

Inflasi AS pada bulan lalu tercatat mencapai 8,3 persen secara year-on-year (yoy), di atas ekspektasi pasar 8,1 persen. Angka inflasi ini diperkirakan akan mendorong The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya dalam pertemuan September ini.

Indeks Dow Jones ambles 1.276,37 poin atau turun 3,94 persen. EIDO juga terpantau turun 1,06 persen. Sementara itu, harga beberapa komoditas juga turun, seperti minyak yang terkoreksi 0,65 persen, emas 1,37 persen, dan nikel turun 1,26 persen.

“IHSG hari ini diperkirakan dilanda aksi profit taking atau turun seiring cukup tajamnya kejatuhan indeks Dow Jones dan EIDO dan dikombinasikan dengan turunnya harga beberapa komoditas,” kata Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
Terkini