Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten seperti PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) dan PT Timah Tbk. (TINS) kompak menjadikan smelter sebagai salah satu fokus strategi perseroan dalam menggelontorkan investasi.
Adapun, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memperkirakan nilai investasi smelter nikel bersama dengan Huayou mencapai kisaran US$1,8 miliar atau sekitar Rp26,64 triliun.
Dalam proyek ini, Vale dan Huayou akan menggelontorkan investasi sebesar US$1,8 miliar atau sekitar Rp26,64 triliun (estimasi kurs Rp14.800 per dolar AS), dengan porsi kepemilikan masing-masing 30 persen Vale dan 70 persen Huayou.