Bisnis.com, JAKARTA - PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) akan fokus mengembangkan inovasi produk dan layanan berbasis syariah guna meningkatkan bisnisnya.
Prudential Syariah resmi berdiri sebagai entitas terpisah pada April 2022 lalu sebagai hasil pemisahan Unit Usaha Syariah PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia).
Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Premraj Thuraisingam mengatakan, pendirian entitas terpisah Prudential Syariah merupakan perkembangan penting bagi Prudential.
"Kami sudah siapkan entitas terpisah dengan talenta [SDM] terpisah. Tujuannya supaya kami bisa fokus dan terus berinovasi untuk meluncurkan produk dan layanan syariah untuk masyarakat Indonesia," ujar Premraj dalam konferensi pers peluncuran produk PRUSolusi Sehat Plus Pro yang dipasarkan oleh Prudential Indonesia dan PRUSolusi Sehat Plus Pro Syariah, Kamis (15/9/2022).
Dia mengatakan, dalam mengembangkan bisnis perusahaan tak hanya fokus mengembangkan produk dan layanan syariah, namun juga akan gencar meningkatkan literasi keuangan terhadap masyarakat Indonesia. Literasi dinilai penting untuk meningkatkan pemahaman masyarakat muslim dan masyarakat Indonesia pada umumnya terhadap pentingnya asuransi.
"Kami juga akan mengembangkan jalur distribusi kami yang bisa meningkatkan penetrasi ke masyarakat Islam," kata Premraj.
Chief Financial Officer Prudential Syariah Paul Setio Kartono mengatakan bahwa pendirian Prudential Syariah ini juga tak lepas dari besarnya potensi dan ketertarikan masyarakat terhadap produk syariah.
"Kami lihat masyarakat ada demand dan ketertarikan produk syariah. Ada faktor agam dan universal, jadi bangsa Indonesia biasa tolong-menolong. Oleh karena itu, kami lakukan pemisahaan. Prudential ada dua supaya kami bisa sesuaikan kebutuhan pasar," kata Paul.
Sebelumnya, Presiden Direktur Prudential Syariah Omar Sjawaldy Anwar menuturkan, Prudential Syariah memiliki fundamental bisnis yang solid dengan pangsa pasar dari sisi total dana tabarru' 45 persen, kontribusi bisnis baru dengan pangsa pasar 29 persen, dan pangsa pasar tenaga pemasar berlisensi syariah sebesar 76 persen. Aset Prudential Syariah juga merupakan nomor satu di industri asuransi jiwa syariah di Indonesia dengan aset yang dimiliki saat ini sekitar Rp7,8 triliun.
"Kami memiliki 143.000 tenaga pemasar yang tersebar di 152 kota di Indonesia atau pangsa pasar 76 persen. Ini menjadi satu keunggulan daya saing di mana kami bisa melayani lebih dekat lagi," kata Omar.
Untuk mengembangkan Prudential Syariah ada tiga strategi yang akan diterapkan. Pertama, inovasi di mana saat ini perusahaan telah memiliki 49 produk asuransi syariah untuk berbagai segmen. Kedua, kolaborasi dengan pemerintah dan institusi lainnya untuk meningkatkan literasi asuransi syariah di Indonesia. Ketiga, melakukan digitalisasi untuk memperluas pemasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel